Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2025

Korupsi itu Penyakit Kronis atau Budaya yang Dilestarikan?

  Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa korupsi begitu sulit diberantas di negara kita? Ibarat rumput liar yang setelah dipotong akan tumbuh kembali dalam waktu singkat, praktik korupsi di Indonesia terus bermunculan meski berbagai upaya pemberantasan telah dilakukan. Kasus-kasus besar silih berganti, sementara kerusakan ekonomi dan sosial yang ditimbulkannya terus menggerogoti fondasi negara. Negara berkembang seperti Indonesia menghadapi tantangan unik dalam mengatasi praktik korupsi. Menurut Prof. Susan Rose-Ackerman, pakar ekonomi politik dari Yale University, "Korupsi di negara berkembang seringkali bersifat sistemik karena berfungsi sebagai mekanisme alternatif untuk alokasi sumber daya dalam kondisi kelembagaan yang lemah." Pertanyaannya kemudian, mengapa Indonesia yang telah merdeka selama hampir 80 tahun masih bergumul dengan masalah ini? Korupsi bukan sekadar perilaku individu yang menyimpang. Ia adalah fenomena kompleks yang berakar pada dimensi budaya, politik, ...

Laboratorium Demokrasi itu bernama Kampus

Pernahkah Anda merasakan atmosfer kampus yang begitu khas? Diskusi panas di sudut kantin, spanduk berisi tuntutan yang digantung di pagar fakultas, hingga aksi mahasiswa yang turun ke jalan. Semua itu adalah gambaran hidup tentang bagaimana kampus menjadi ruang demokrasi yang dinamis. Saya sendiri masih ingat betul bagaimana pengalaman pertama mengikuti diskusi politik di bawah pohon rindang yang tertanam di samping lahan parkir kampus saya dulu telah mengubah cara pandang tentang negara dan demokrasi. Kampus bukan sekadar tempat menimba ilmu akademis. Lebih dari itu, ia adalah laboratorium demokrasi yang nyata, tempat di mana nilai-nilai demokratis tidak hanya dipelajari secara teoretis tetapi juga dipraktikkan secara langsung. John Dewey, filsuf pendidikan Amerika yang pemikirannya masih relevan hingga saat ini, pernah menegaskan bahwa "pendidikan bukan persiapan untuk hidup, tetapi merupakan kehidupan itu sendiri." Dalam konteks demokrasi, kampus adalah ruang di mana maha...

Kontradiksi IKN dari Perspektif Patriotisme Tradisional Menurut Bonita Lawrence

Sumber gambar : Pinterest.com Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur semakin menuai kontroversi, terutama terkait konflik sosial akibat penggusuran masyarakat adat dari tanah leluhur mereka. Kebijakan ini semakin dipertanyakan ketika pemerintah mengumumkan rencana pemberian lahan di IKN kepada negara asing secara gratis untuk dijadikan diplomatic compound. Keputusan ini memunculkan ironi: masyarakat adat kehilangan hak atas tanah mereka, sementara negara asing justru mendapat keuntungan dari kebijakan pemerintah. Dalam kajian Bonita Lawrence dan Enakshi Dua (2005), kolonialisme tidak hanya terjadi dalam bentuk eksploitasi ekonomi, tetapi juga dalam penghapusan hak masyarakat adat melalui kebijakan negara. Mereka menjelaskan bahwa kapitalisme global sering kali memperkuat kolonialisme internal, di mana negara mengorbankan komunitas adat demi proyek pembangunan yang menguntungkan elit politik dan ekonomi. Dalam konteks IKN, hal ini tampak jelas: masyarakat adat yang sel...

Bagaimana Nasionalisasi di Berbagai Negara Memicu Konflik Etnis?

Nasionalisasi sering dianggap sebagai instrumen yang ampuh untuk memperkuat kedaulatan ekonomi dan mengurangi ketergantungan pada entitas asing. Pemerintah di berbagai negara menerapkan kebijakan ini dengan tujuan meningkatkan kontrol terhadap sumber daya strategis serta memastikan bahwa keuntungan ekonomi tetap berada di dalam negeri.   Namun, di banyak kasus, nasionalisasi juga berkontribusi terhadap ketegangan sosial dan konflik etnis, terutama ketika kebijakan tersebut menyebabkan peminggiran kelompok tertentu secara ekonomi, sosial, atau politik. Salah satu contoh yang paling menonjol adalah konflik di Ukraina Timur, di mana kebijakan nasionalisasi telah memperburuk polarisasi antara kelompok etnis Ukraina dan Rusia, hingga berujung pada perang saudara dan intervensi asing.   Artikel ini akan membahas bagaimana nasionalisasi dapat menjadi pemicu konflik etnis, dengan fokus utama pada studi kasus Ukraina Timur. Selain itu, kita juga akan melihat contoh dari negar...

Surat dari Salemba

  Salemba, Februari 2025 Salam bagimu wahai ayah Surat ini kutulis di kamar kost Di dalam bangunan yang terhimpit Di antara gang sempit Tak ada kabar baik yang bisa kuceritakan Dalam secarik surat yang kuambil dari kertas print yang sudah dicoret dosen Waktu semakin dekat dari apa yang kubisa Uangku tak lagi banyak, sisa kredit kemarin Ternyata hidup tak seindah fasilitas yang kubaca kemarin Lulus pun hanya berbeda, tak jauh lebih baik Dari mereka yang dikirim ke benua lain Kau tanya apa yang kupelajari di sini dalam surat tempo hari Tak ada yang lebih baru, selain cerita yang tersembunyi di balik tembok asrama Rokok pun telah mahal dan aku mengirimkan bualan  yang terjual setahun lalu Kiranya surat ini sampai padamu Seperti surat kemarin

Sebuah Puisi tentang Rima dan Camar

Pada sekawanan camar Telah tertinggal yang tercemar Mungkin tak akan lagi terkejar Sebab sayap yang patah akan terkapar Pada ranting-ranting pinus  Titik hujan bertahan dan menetes Jatuh menuju lembah tandus Mungkin di sanalah dia berambus Jika hilang petang di bibir langit Apakah malam 'kan makin sengit Jika Syukur dan harapan serasa terjepit Apakah kau akan disambut sinar yang pahit

Serangkai Rima di Banda Neira

Aku menunggumu di Banda Neira Sambil mengira-ngira Di dalam angin yang menari Dan membawa pesanmu kemari Laut terlihat kilau membiru dihias kapal yang berlabuh Pada dermaga yang rapuh Yang melepasnya esok rabu Akan kutinggalkan kau di sini Untuk memeluk kecewa berhari-hari Hingga langit mengaburkan matahari Dan menemani kau yang patah hati