Skip to main content

Selain Korea Selatan, Negara-Negara Ini Juga Menerapkan Wajib Militer



    Wajib militer, sebagai kebijakan yang mengharuskan warga negara untuk mengabdi dalam angkatan bersenjata, telah menjadi bagian dari kehidupan sosial dan politik di banyak negara di seluruh dunia. Kebijakan ini menciptakan kewajiban dan tanggung jawab bagi warga negara terhadap pertahanan dan keamanan negara mereka. Dalam artikel ini, kami akan meninjau beberapa negara yang menerapkan wajib militer beserta konteksnya.

Rusia



Di Rusia, wajib militer diberlakukan melalui sistem kewajiban militer yang mengatur pelayanan militer bagi warga laki-laki. Menurut Undang-Undang Kewajiban Militer Federal, pria Rusia antara usia 18 hingga 27 tahun wajib melayani dalam Angkatan Bersenjata Rusia (Armed Forces of the Russian Federation), termasuk Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.

Durasi pelayanan militer di Rusia biasanya berlangsung selama sekitar satu tahun, meskipun ada beberapa pengecualian atau kemungkinan pemotongan masa tugas berdasarkan faktor-faktor tertentu seperti pendidikan, kondisi kesehatan, atau kebutuhan pelayanan militer. Selain itu, wajib militer di Rusia juga dapat dilaksanakan melalui sistem alternatif, seperti layanan di Reserves (cadangan) atau layanan di dalam unit-unit militer tertentu, seperti unit-unit penjaga perbatasan atau unit-unit pemadam kebakaran militer.

 Korea Utara



Wajib militer di Korea Utara diatur oleh Undang-Undang Kewajiban Militer yang mengharuskan semua pria Korea Utara yang berusia antara 17 hingga 35 tahun untuk melayani dalam Angkatan Bersenjata Korea Utara (KPA). Lama pelayanan militer di Korea Utara biasanya berkisar antara 10 hingga 12 tahun, dengan masa wajib militer awal berlangsung selama sekitar 5 hingga 6 tahun. Korea Utara juga memiliki angkatan bersenjata yang cukup besar dan dipandang sebagai salah satu angkatan bersenjata terbesar di dunia. Wajib militer di Korea Utara merupakan bagian penting dari struktur keamanan negara dan juga memiliki peran dalam menjaga stabilitas rezim.

Israel



Israel adalah salah satu negara yang paling terkenal karena menerapkan wajib militer. Kebijakan ini berlaku untuk semua warga Israel, baik pria maupun wanita, yang mencapai usia 18 tahun. Wajib militer di Israel diatur oleh Undang-Undang Rekrutmen Militer yang disahkan pada tahun 1949. Para warga Israel yang diperintahkan untuk melayani dalam Angkatan Pertahanan Israel (IDF) harus menjalani pelatihan militer yang ketat.

Singapura



Singapura menerapkan wajib militer melalui Sistem Kewajiban Nasional (NS), yang berlaku untuk semua warga laki-laki Singapura berusia 18 tahun ke atas. Wajib militer di Singapura diatur oleh Undang-Undang Pertahanan Nasional, dan para warga yang terdaftar dapat dipanggil untuk melayani dalam Angkatan Bersenjata Singapura (SAF), Angkatan Laut Singapura (RSN), atau Angkatan Udara Singapura (RSAF).

Swiss



Swiss memiliki tradisi yang panjang dalam menerapkan wajib militer, yang merupakan bagian integral dari sistem pertahanan negara tersebut. Wajib militer di Swiss dikenal sebagai "Dienstpflicht" dan berlaku untuk semua warga laki-laki Swiss yang berusia antara 18 hingga 34 tahun. Mereka diharuskan untuk menjalani pelatihan militer awal dan kemudian memenuhi kewajiban militer berkala.

Taiwan



Taiwan juga menerapkan wajib militer. Wajib militer di Taiwan diatur oleh Undang-Undang Layanan Militer yang mengharuskan pria Taiwan untuk menjalani wajib militer setelah mencapai usia tertentu. Pada umumnya, pria Taiwan wajib melayani dalam Angkatan Darat Republik Tiongkok (ROC Army), Angkatan Laut Republik Tiongkok (ROC Navy), atau Korps Marinir Republik Tiongkok (ROC Marine Corps).Wajib militer di Taiwan biasanya berlangsung selama sekitar satu tahun hingga dua tahun, tergantung pada cabang angkatan bersenjata yang dipilih dan faktor-faktor lainnya.

Thailand 


Thailand juga menerapkan wajib militer. Wajib militer di Thailand diatur oleh Undang-Undang Kewajiban Militer Nasional yang mengharuskan semua warga laki-laki Thailand untuk menjalani pelayanan militer. Pelayanan militer ini biasanya berlangsung selama sekitar dua tahun, meskipun ada beberapa pengecualian atau kemungkinan pemotongan masa tugas berdasarkan faktor-faktor tertentu. Para warga yang terdaftar untuk wajib militer di Thailand dapat dipanggil untuk melayani dalam Angkatan Darat Kerajaan Thailand (RTA), Angkatan Laut Kerajaan Thailand (RTN), atau Angkatan Udara Kerajaan Thailand (RTAF). Setelah menyelesaikan masa pelayanan militer, para pemuda Thailand biasanya menjadi bagian dari anggota cadangan dan dapat dipanggil untuk pelatihan berkala atau tugas-tugas lainnya sesuai kebutuhan.

Vietnam


Vietnam juga menerapkan wajib militer sebagai bagian dari sistem pertahanan nasionalnya. Wajib militer di Vietnam diatur oleh Undang-Undang Kewajiban Militer dan berlaku untuk semua warga laki-laki Vietnam yang berusia antara 18 hingga 25 tahun.

Masa pelayanan militer di Vietnam biasanya berlangsung selama sekitar 18 hingga 24 bulan, tergantung pada faktor-faktor tertentu seperti pendidikan, keadaan kesehatan, dan kebutuhan pertahanan nasional. Selama masa pelayanan militer, para wajib militer menjalani pelatihan militer dasar serta dapat dipanggil untuk melakukan tugas-tugas terkait keamanan dan pertahanan negara. Wajib militer di Vietnam dianggap sebagai kewajiban yang penting bagi setiap warga negara untuk berkontribusi dalam pertahanan dan keamanan negara mereka.

 Myanmar



Di Myanmar, wajib militer juga diterapkan sebagai bagian dari sistem pertahanan nasionalnya. Wajib militer di Myanmar diatur oleh Undang-Undang Kewajiban Militer dan berlaku untuk semua warga laki-laki Myanmar yang berusia antara 18 hingga 35 tahun. Masa pelayanan militer di Myanmar biasanya berlangsung selama sekitar dua tahun

 Yunani


Yunani memiliki sistem wajib militer yang mewajibkan pria Yunani yang berusia antara 19 hingga 45 tahun untuk melayani dalam Angkatan Bersenjata Yunani. Wajib militer di Yunani biasanya berlangsung selama sekitar satu tahun untuk layanan aktif, meskipun ada variasi tergantung pada cabang angkatan bersenjata dan faktor-faktor lainnya.

 Turki


Turki juga menerapkan wajib militer melalui sistem yang dikenal sebagai "askerlik." Wajib militer di Turki berlaku untuk semua pria Turki yang berusia antara 20 hingga 41 tahun, dengan masa pelayanan militer yang berlangsung selama sekitar 6 hingga 12 bulan tergantung pada faktor-faktor tertentu.

Iran

Iran memiliki kebijakan wajib militer yang berlaku untuk semua pria Iran yang berusia antara 18 hingga 41 tahun. Pelayanan militer di Iran biasanya berlangsung selama sekitar dua tahun. Wajib militer di Iran diatur oleh Kementerian Pertahanan dan Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran.

Austria

Austria juga memiliki sistem wajib militer yang mewajibkan pria Austria untuk menjalani pelayanan militer. Wajib militer di Austria biasanya berlangsung selama sekitar 6 hingga 12 bulan, dengan opsi untuk mengikuti pelatihan lanjutan atau menjadi anggota cadangan setelah selesai masa tugas.

Norwegia

Norwegia juga menerapkan wajib militer melalui sistem yang dikenal sebagai "forsvaret." Wajib militer di Norwegia berlaku untuk semua pria dan wanita Norwegia yang berusia antara 19 hingga 44 tahun. Pelayanan militer di Norwegia dapat berlangsung selama sekitar 12 hingga 19 bulan, tergantung pada faktor-faktor tertentu.

Finlandia

Di Finlandia, wajib militer merupakan bagian penting dari sistem pertahanan nasional dan diatur melalui Undang-Undang Kewajiban Militer. Berdasarkan undang-undang tersebut, semua pria Finlandia yang berusia antara 18 hingga 60 tahun wajib melayani dalam Angkatan Bersenjata Finlandia, kecuali mereka yang mendapatkan pengecualian berdasarkan beberapa faktor seperti kesehatan atau keadaan pribadi yang tertentu. Wajib militer di Finlandia biasanya berlangsung selama sekitar 6 hingga 12 bulan, tergantung pada faktor-faktor tertentu. Selama masa wajib militer, para wajib militer menjalani pelatihan militer dasar serta pelatihan khusus sesuai dengan spesialisasi yang mereka pilih, seperti infanteri, teknik, atau layanan medis.

 Eritrea

Di Eritrea, wajib militer diatur melalui Undang-Undang Layanan Nasional yang mengharuskan semua warga Eritrea, baik pria maupun wanita, untuk menjalani pelayanan militer atau layanan nasional lainnya. Wajib militer di Eritrea biasanya dimulai pada usia remaja, sekitar usia 18 tahun, dan dapat berlangsung selama beberapa tahun. Pelayanan militer di Eritrea sering kali berlangsung lebih lama dari yang diharapkan, dengan beberapa laporan yang menunjukkan bahwa beberapa warga Eritrea dapat mengalami penundaan atau penyalahgunaan dalam pelaksanaan wajib militer, termasuk masa tugas yang tidak terbatas. Selain itu, wajib militer di Eritrea sering kali diikuti dengan kewajiban untuk melanjutkan layanan nasional di berbagai sektor ekonomi atau pembangunan.

Wajib militer di Eritrea telah menjadi subjek perhatian internasional dan kritisisme oleh berbagai organisasi hak asasi manusia karena pelaporan tentang penyalahgunaan hak asasi manusia, kondisi yang keras, dan kebebasan yang terbatas bagi para wajib militer.

 

Referensi :

Kementerian Pertahanan Israel. (2019). "Conscription in Israel." Diakses dari https://www.mod.gov.il/English/IDFInfo/AboutTheIDF/Pages/Consription.aspx

Ministry of Defense Singapore. (2020). "National Service in Singapore." Diakses dari https://www.mindef.gov.sg/web/portal/mindef/home/men-in-uniform/national-service

Swiss Armed Forces. (2020). "Compulsory Military Service." Diakses dari https://www.vtg.admin.ch/en/organisation/army/compulsory-military-service.html

Ministry of National Defense, Republic of China (Taiwan). "Conscription System." Diakses dari https://www.mnd.gov.tw/English/Publish.aspx?title=Conscription-System

Royal Thai Embassy, Washington, D.C. "Military Conscription." Diakses dari https://thaiembdc.org/th/military-conscription/

 Ministry of National Defense, Hellenic Republic. "National Conscription Service." Diakses dari https://www.mod.mil.gr/

 Turkish Ministry of National Defense. "Conscription in Turkey." Diakses dari https://www.msb.gov.tr/

Ministry of Defense and Armed Forces Logistics, Islamic Republic of Iran. "Conscription in Iran." Diakses dari https://www.mod.ir/ 

Federal Ministry for National Defence, Republic of Austria. "Conscription in Austria." Diakses dari https://www.bundesheer.at/

Ministry of Defence of the Russian Federation. "Conscription in Russia." Diakses dari https://eng.mil.ru/

 Ministry of Defense, State of Eritrea. "Conscription in Eritrea." Diakses dari https://www.shabait.com/

Norwegian Ministry of Defence. "Conscription in Norway." Diakses dari https://www.regjeringen.no/en/

 Finnish Defence Forces. "Conscription in Finland." Diakses dari https://puolustusvoimat.fi/ 

Ministry of National Defense, Socialist Republic of Vietnam. "Conscription in Vietnam." Diakses dari https://www.mod.gov.vn/ 

Ministry of Defence, Republic of the Union of Myanmar. "Conscription in Myanmar." Diakses dari https://www.mod.gov.mm/

 

 

Comments

Popular posts from this blog

Konsentrasi Komunikasi Antar Budaya, ada?

Komunikasi Lintas/Antarbudaya (Cross Cultural Communication) tidak banyak yang tahu tentang konsentrasi ini selain mahasiswa Jurusan ilmu komunikasi, Universitas Nusa Cendana (Undana).   Ya, memang di Kupang ada dua jurusan ilmu komunikasi, satunya di Undana dan lainnya di universitas Widya Mandira (Unwira). Untuk wilayah Nusa Tenggara Timur, Ilmu komunikasi lebih banyak dikenal melalui konsentrasi Jurnalistik dan Hubungan Masyarakat, maka tidak mengherankan ketika mencari kerja anak KAB (sebutan untuk mahasiswa konsentrasi antarbudaya) sering ditanya-tanya tentang  konsentrasinya oleh para pencari tenaga kerja. Pernah saya ditanyai tentang konsentrasi antarbudaya, belum sempat saya jawab, sudah bergulir saja kalimat “ Oh… jadi nanti kalian belajar bahasa daerah dari berbagai daerah di NTT? ” atau “ Bahasa daerah apa yang sudah kalian kuasai? ”   (pertanyaan ke-2 itu yang paling menjengkelkan).  Alih-alih paham, justru konsentrasi Komunikasi Antarbudaya disalah artikan kajia

Tak Ada Makan Siang Gratis Dalam Mencapai Kemajuan Negara

  Sumber : Kemeperkraf Indonesia        Beberapa waktu yang lalu saya mengerjakan sebuah tugas ujian akhir semester, ada pertanyaan yang menarik tentang relasi konsep kepemimpinan otoriter dan kemajuan suatu negara. Diambilah contoh Singapura, Korea Selatan dan Taiwan sebagai negara pembanding untuk membuktikan kepemimpinan otoriter turut serta dalam kemajuan suatu negara. Di Indonesia, mungkin diambil contoh pada masa orde baru, di mana Indonesia seketika berubah dari negara miskin menjadi negara yang memiliki power di Asia bahkan dijuluki sebagai Macan Asia di bawah kepemimpinan otoriter.      Jika dilihat secara umum, memang ada benarnya karena perencanaan dan pengawasan yang lebih terpusat. Sistem otoriter membuat segala keputusan dapat diambil dengan cepat tanpa harus membuang waktu dan uang hanya untuk duduk berdiskusi di dalam parlemen. Jika dicari kesamaan dari Singapura, Korea Selatan dan Taiwan, mereka memang berubah menjadi negara maju terkhususnya dalam bidang ekonomi setel

Darurat Dialektika dan Drakor

Seorang teman menyarankan saya untuk menonton Video tanya jawab Rocky Gerung dengan anak-anak muda perihal dinamika politik yang dibalut atau dibenarkan melalui pertanyaan-pertanyaan di dunia teknologi yang bagi saya tidak terlalu menarik. Dari kalimat “Lu kan suka sejarah” membuat saya tertantang mengingat Rocky Gerung pernah menemui moment “diam” sejenak saat pernyataannya disanggah oleh Sujiwo Tejo mengenai kekayaan kosakata bahasa Indonesia. Sejarah... Apa yang saya temukan selain ide tentang masa depan Demokrasi Indonesia, kemanusiaan dan sebagainya dengan melalui sudut pandang Filsuf Yunani. “ Rocky Gerung : Alasan Kita Darurat Dialektika” Sebuah judul yang menghantarkan ingatan saya ketika masih berstatus mahasiswa, ada seorang dosen mata kuliah kewirausahaan yang tersinggung saat teman saya mempertanyakan materi kuliah yang tak sesuai dengan kenyataan yang dia temui ketika berdagang bersama orang tuanya. Pertanyaan itu akhirnya membuat teman saya mendapatkan nilai D karena dian