Skip to main content

Posts

Showing posts from 2021

KAMI (TAK) SEHARGA DENGAN BENDA MATI

Baru buka google, searching masalah kasus kekerasan terhadap perempuan, eh.. Tiba-tiba ketemu judul berita “ Budaya Maskawin Sebabkan Pria Papua Lakukan KDRT pada Perempuan ". Judul itu menyentil memori saya tentang fenomena sosial yang terjadi di lingkungan sosial saya. Ternyata fenomena ini juga terjadi di belahan bumi lainnya di mana mahar/mas kawin menjadi salah satu pemicu kekerasan dalam rumah tangga yang menimpa para wanita. Misalnya di India , di mana seorang wanita dibakar hidup-hidup bersama bayinya karena gagal memenuhi mahar yang ditetapkan oleh keluarga suaminya. Kemudian di Tanzania, seorang remaja yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga karena dihajar oleh suaminya, tetapi ketika dia mencari perlindungan ke keluarganya sendiri, justru penolakan yang dia terima dengan alasan sang suami sudah memberikan Mahar atau mas kawin kepada keluarga mempelai perempuan. Fenomena ini juga diangkat oleh kelompok content creator asal NTT bernama Kaboax di kanal YouTube  Kaboax

"CEK KOSONG" ITU BERNAMA SIHIR

Baru saja saya membaca sebuah artikel di website National Geography tentang perburuan penyihir di Negara Papua Nugini yang masih terjadi hingga saat ini. Beberapa orang yang disangkakan sebagai seorang penyihir atau penenung akan dihakimi massa tanpa ada bukti yang valid. Bagi orang-orang dari Budaya Barat, perilaku sihir dan penangkapan penyihir merupakan sesuatu yang dianggap konyol, kolot bahkan tak jarang dianggap sebagai perilaku yang primitif. Tetapi bagi saya, tidak ada ruginya untuk percaya pada aktifitas sihir karena aktifitas ini merupakan aktifitas paling kuno yang pernah tercatat dalam sejarah umat manusia, semisalnya bagi beberapa budaya, sihir dapat digunakan sebagai metode penyembuhan sebelum adanya ilmu kedokteran modern. Ada pula sihir merupakan salah bentuk kematangan jiwa seseorang dalam menyatukan diri dengan alam dan lain sebagainya. Namun, jika ditarik ke belakang masa sekitar 5000 tahun lalu, menurut tradisi Yahudi dan Kristen (Kitab Henokh yang masih diperdebatk

TANAH ADAT DI TENGAH PEMBANGUNAN NASIONAL

 Siapa yang tak kenal Amerika Serikat, sebagai negara Super Power, Amerika Serikat dapat dikatakan sebagai rujukan bagi negara-negara berkembang dalam menentukan kebijakan publik mereka. Kemajuan ekonomi Amerika Serikat yang sangat hebat tersebut juga merupakan contoh yang sering dihadirkan ketika ekonomi mereka ingin dibangun. Tetapi, negara-negara berkembang itu lupa bahwa untuk menjadi negara adikuasa banyak yang harus dikorbankan di awal perencanaan. Misalkan pada abad 15 saat melakukan kolonisasi di benua Amerika, banyak sekali genosida yang dilakukan oleh para penjelajah dari Eropa terhadap suku Indian. Perebutan kekuasaan wilayah menjadi salah satu alasan terjadinya genosida terhadap suku Indian, bahkan untuk mereka yang masih hidup, paksaan untuk melupakan adat istiadat leluhur pun dilakukan oleh penjelajah Eropa. Mulai dari dilarangnya penggunaan bahasa asli suku-suku Indian, pemakaian atribut suku Indian hingga pada dirusaknya wilayah adat suku Indian dan digantikan oleh atur

Sumpah Pemuda 1928 : Mereka yang bersumpah mereka yang Terpelajar

  Sumpah pemuda Oktober 1928 Tonggak baru masa depan Mencapai sebuah harapan Didirikannya negara mapan Negara yang mengatur rakyat Menjauhkan kemelaratan Dari tangan-tangan yang gementar Mereka bicara bertanah air satu Berbangsa yang satu Dan berbahasa satu Satu, satu, satu mereka bersepatu Entah dari keluarga yang patuh Atau lahir dari Raja dan Ratu 13 pelopor Sugondo anak Lurah Sartono yang berdarah biru Yamin dari keluarga terpandang Leimena yang berbapak dan beribu guru Tak ada satu pun anak petani Tak ada satu pun anak budak Tak ada anak nelayan Dan tak ada anak penjual kain Mereka yang berpikir Berbicara, Bertindak dan tercatat dalam sejarah Ialah mereka yang berpendidikan Euforia Nasionalisme Sumpah pemuda 1928 Ya, kita hanya membaca, menghafal Dan melupakannya begitu saja Kata mereka di layar kaca Ayo.. Ayo.. Kita lanjutkan Perjuangan pemuda 1928 Alangkah lucunya negeri ini Mereka mengharapkan sesuatu Tetapi tak pernah bertaruh Ingin kembali

TERUS KAPAN TUHAN DIMULIAKAN???

Dua kata ini kembali saya dengar menjelang penerimaan pegawai dan tes masuk angkatan bersenjata Republik Indonesia, orang dalam . Selalu ada harapan dan imbalan pada awal, proses, hingga akhirnya. Sekuat dan sedetil apa pun pemerintah melakukan langkah pencegahan aksi nepotisme ini, selalu saja ada oknum yang lebih upgrade dalam melakukan kecurangan. Seolah-olah sistem itu buta pada tindakan yang tersembunyi dan diredam oleh tembok-tembok rumah warga. Saya tidak tahu bagaimana masyarakat hidup dalam rasa percaya pada suatu individu yang pada akhirnya akan meminta balasan yang jauh lebih besar dari yang pernah dia berikan. Pribadi lepas pribadi adalah kesia-siaan selama 12 – 17 tahun belajar. Keahlian hanyalah embel-embel dari setiap bisikan kecil “ ini orang saya ”. Apa yang ingin dibangun dari negara ini? Kemajuan atau kekerabatan yang membutakan semua rasionalitas pekerjaan. Seorang sarjana pertanian bekerja di dinas komunikasi dan informatika, seorang sarjana ilmu pendidikan bekerja

PERGI SEGALA SEDIH

Pergi...  Pergilah semua tangis  Jangan menggoda kesepianku  Ketakutan apa yang tersisa  Pada jiwa yang hampa ini?  Apa yang kau cari dari  Tangan penuh kepasrahan ini?  Akulah yang tersisa  Dari semua mimpi yang mengabu  Apa yang ingin kau ambil?  Jika luka ini tetap berdiam padaku  Apakah aku telah mati?  Atau sekadar hilang  Dan menunggu tuk ditemukan  Aku menggantungkan kebahagiaanku  Pada senyum orang lain dan bukan aku  Inilah aku saat ini tanpa tahu apa itu bahagia  Ya, inilah hukuman bagiku  Yang merasa diri sebagai muara kebahagian semestaku

CANTIK ITU MAMA

"Kamu Cantik” Dua kata yang membuat kaum hawa merasa tersanjung ketika mendengarkannya, dan dua kata ini tidak dapat didengarkan oleh hampir sebagian besar ibu, mama, emak, bunda, atau nama yang mewakili sosok seorang wanita yang menjadi tiang rumah tangga. Mungkin karena kecantikan mereka tertutup oleh kerasnya hidup dan pengorbanan demi kenyamanan hidup anak dan suami mereka. Sepanjang saya hidup, saya tak dapat mendefinisikan kata “Cantik” dengan jelas. Lingkungan mengatakan cantik itu harus seperti aktris ternama yang membintangi iklan shampoo, kosmetik, dan e-commerce. Saya juga sering menemui jawaban seperti ini ketika ada pertanyaan “manakah yang lebih cantik ibumu atau aktris korea?” : “Ya iyalah, kalau tidak cantik bagaimana bisa menikah dan melahirkanku?” “Iya tapi cantik mamaku itu beda.” “Cantiklah. Makanya turun ke saya” Jawaban nyeleneh itu justru membuat saya berpikir, mungkin kita melewatkan suatu makna terpenting tentang kecantikan yang dimiliki oleh Ibu. Pernahk

APLIKASI PINJAMAN ONLINE : KEUNTUNGAN ATAU KEBUNTUNGAN?

  Akhir-akhir ini aplikasi pinjaman online mulai mengalami tren tersendiri, terutama di kalangan kaum milenial. Berbeda dengan pinjaman bank atau pun koperasi yang kadang meminta begitu banyak persyaratan hingga proses pencairan yang membutuhkan waktu berhari-hari, Pinjaman Online justru paling lama membutuhkan waktu 24 jam untuk sampai proses pencairan bahkan ada pula aplikasi pinjaman online tercepat yang membutuhkan waktu 5 menit untuk sampai pada proses pencairan dana ke rekening peminjam, jika semua persyaratan sudah lengkap seperti KTP-el, Buku Tabungan, Slip gaji/rekening Koran, NPWP dan BPJSTK. Tetapi  bagi kalian yang belum memiliki BPJSTK, NPWP atau slip gaji, tidak perlu khawatir karena masih ada sekitar 5 pinjaman online terdaftar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang tidak mewajibkan calon peminjamnya untuk melampirkan tiga persyaratan tersebut. Dari sinilah kita bisa melihat keunggulan pinjaman online daripada pinjaman melalui bank. BIAYA ADMINISTRASI Namun, dibalik keunggula