Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2020

Kata Orang?

Saya marah pada masa lampau Pada setiap keputusan yang didasari pada kebanggaan diri Rasa takut pada fakta "apa kata orang nanti" Hah.... Kata orang? Mereka hanya berkata satu hari Dua hari, tiga hari, empat hari Dan paling lama satu bulan Setelah itu mereka lupa Lalu mencari topik lain yang dianggapnya terbaru Kita mau saja menukar malu sebulan Untuk apa? Untuk menderita seumur hidup? Umur kita tak bertahan lama Tak mungkin sampai setengah abad Lalu maukah kita habiskan untuk hidup Menurut mulut-mulut yang tak tertutup Setiap orang punya mulut untuk bicara Tak ada pilihan lain, selain mendengarnya Kita punya telinga, bukan? Kita punya mulut untuk membela diri Dan mereka punya telinga untuk mendengarkannya. Saya muak pada hidup yang mengatas namakan "apa kata orang"

BINTANG ANARKI

  Ilustrasi. ©2016, Daily Galaxy "Permirsa, kami baru saja menerima kabar duka atas berpulangnya Asisten Kejaksaan agung. Beliau mengalami kecelakaan maut di tol Jagakarsa, pada pukul 18.43 Waktu Indonesia Barat. Polisi yang tiba di lokasi langsung membuat Police Line. Reporter kami telah berada di....." Tiba-tiba tv dimatikan oleh seorang lelaki berbadan kurus yang sedang menyiapkan makan malamnya. Anarki, namanya Anarki. Nama yang tidak lazim diberikan oleh orang tua terhadap anak. Semasa sekolah, dia sering mendapatkan ejekan dan pujian dari teman-temannya karena nama tersebut. Menurut ibunya, nama itu terinspirasi dari peristiwa kekerasan yang dialami oleh ayah dan ibunya. Sewaktu ibunya hamil 7 bulan, ayahnya dihajar oleh sekelompok orang yang tak dikenal di dalam rumah mereka sendiri. Ibunya yang ingin melerai perkelahian tersebut, tanpa sengaja didorong oleh salah seorang oknum hingga terhempas ke tembok dan hampir keguguran akibat pendarahan. Nama itu sebagai penginga

FANFICTION (FF) HARRY POTTER : ANCIENT BLOOD (ENDING)

Di dimensi yang lain, George memuji Dean karena bisa menipu para wanita "Kau dan Rajendra benar-benar hebat. Sesekali ajarkan kami mantra itu" kata George "Bisa... Asalkan ada kemauan kuat!" Balas Rajendra "Di sana. Sepertinya di sana" Rajendra menunjuk ke suatu lembah Sabana yang luas. Dean sendiri bisa melihat Rukhsyana dari kejauhan bersama Amerta. "Sial! Cukup jauh. aku lelah berjalan! Kita melakukan apparatte saja." Lanjut Rajendra "Bisa saja tapi, mereka akan mengetahuinya." Ucap Harry. "Sebaiknya kita tunggu di sini." Kata Neville. "Aku tak bisa berdiam diri saja di sini." Dean menolak untuk berhenti. "Sebaiknya jangan pergi dulu. Ada yang aneh di sana. Kita tidak mengetahui mana lawan dan mana kawan."Ron mencegah niat Dean. "Benar. Sebaiknya kita tunggu saja!" Ucap Rajendra sambil berbaring di tanah dengan santai.  "Apakah kita tidak akan terlihat jika berdiri di sini?" Tanya Sea

FANFICTION (FF) HARRY POTTER : ANCIENT BLOOD (Part. 3)

 (SAMBUNGAN KE-3) Dean dan Rukhsyana setuju untuk memakamkan Benedict di Godric's Hollow. Sebelum berangkat ke Godric's Hollow, mereka menyinggahi rumah Dean Thomas untuk mengambil mainan kesayangan Benedict, sebuah kerincing dan segenggam tanah pekarangan mereka. Rukhsyana percaya bahwa jika jiwa Benedict berenkarnasi maka tanah tersebut akan membawa ingatan Benedict terhadap kedua orang tuanya. Saat Dean dan Rukhsyana masih berada di Pekarangan rumah mereka. Harry tiba bersama rombongan Maharaj Suryavanshi. Melihat ayahnya datang, Rukhsyana tidak dapat menahan air matanya lagi. Dia menangis sekecang-kencangnya "Rama, mereka membunuh putraku. Mereka melakukannya. Mereka mengambil darah dagingku." Rukhsyana seperti mengadu pada ayahnya sambil menunjukkan jenazah Benedict Suryavanshi pun menangis melihat jenazah cucunya yang digendong Rukhsyana. "Aaakkh.... Nā pēda manavaḍu. Veḷli veyyi du.Khālanu vadilivēyaṇḍi. Mīru kotta ānandantō maḷḷī mā jīvitālaku raṇḍi (Cucu

FANFICTION (FF) HARRY POTTER : ANCIENT BLOOD (Part. 2)

(SAMBUNGAN KE-2) "Apa Hermione Weasley sudah tiba?" Tanya Kingsley Shacklebolt yang telah menjadi menteri kementerian Sihir kepada sekretaris Hermione "Ah.. oh itu dia" tunjuk sekertaris tersebut ke arah belakang Kingsley Kingsley pun berbalik ke arah Hermione. "Apakah Harry sudah memberitahukanmu tentang penyerangan terhadap keluarga Dean Thomas?" Tanya Kingsley kepada Hermione "Ya.. Aku mendengarnya tadi malam." Hermione menjawab dengan hati-hati bukan karena dia tidak percaya kepada Kingsley tetapi karena dia tidak mempercayai beberapa orang di depan mereka.  "Kita bicarakan di ruanganku." Kingsley tahu Hermione tidak nyaman jika berbicara di luar ruangan. Sesampainya di ruang kerja Kingsley. Hermione menjelaskan fakta-fakta apa saja yang Harry temukan pada Rukhsyana. "Apa benar penyerangan terhadap keluarga Thomas dilakukan oleh Ancient Blood?" Tanya Kingsley pada Hermione bahkan sebelum Hermione sempat duduk di kursi. &qu

FANFICTION (FF) HARRY POTTER : ANCIENT BLOOD (Part. 1)

Ron... Ron..!" Terdengar sebuah suara yang memanggil Ron di malam hari. Suara itu adala suara Harry Potter yang telah menjadi Auror kementerian Sihir. "Harry? Apa itu kau?" Tanya seorang wanita dari balik pintu.  "Hermione. Tolong buka pintu!" Harry mengenal suara Hermione. Hermione kemudian membuka pintu, secepat mungkin Harry mendorong Hermione ke dalam Rumah kemudian melirik ke luar dan menutup pintu. Dengan yang wajah pucat Harry berusaha menenangkan diri sebelum menjelaskan kedatangannya di tengah malam. "Di mana Ron?" Tanya Harry kepada Hermione sambil melihat ke arah anak tangga. "Ada apa Harry? Kau seperti orang yang ketakutan" Suara Ron muncul dari arah lantai dua. Ron kemudian menuruni anak tangga "Harry? Katakan sesuatu, jangan membuat kami ketakutan" Hermione tidak merasa nyaman dengan ekspresi wajah Harry Setelah mengumpulkan tenaganya kembali, Harry duduk di sofa dan melihat ke arah Hermione dan Ron.  "Keluarga