Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2020

MAAF, ANDA SALAH SERVER

Bagaimana cara membuat anak Anda tertarik untuk belajar? Berhubung saya belum memiliki anak, maka saya akan membagikan opini saya sebagai seorang anak yang pernah bersekolah. Lagipula banyak blogger yang membagikan tips dan trik membuat anak tertarik untuk belajar melalui sudut pandang orang tua. Bisa saya akui bahwa orang tua saya tidak biasa memaksakan anak-anaknya untuk belajar di rumah. Menurut mereka rumah adalah tempat beristirahat dari semua rasa lelah akan aktivitas, belajar hanya di sekolah. Masa kecil (TK - Kelas 3 SD) saya terlalu santai dibandingkan teman-teman saya dalam hal belajar. Ketika waktu menunjukkan pukul 19.00 WITA maka saya akan mendengarkan suara teman saya sedang diajari membaca oleh orang tuanya. "N A? NA! S I? SI! Dibaca? Nasi!" Kira-kira begitulah kata-kata yang masih saya ingat. Saya merasa lucu karena teman saya disuruh mengulangi ejaan tersebut hingga lancar. Di saat mereka sedang "diteror" untuk belajar, saya sendiri seda

MERDEKA DAHULU, MENYESAL KEMUDIAN

Saya baru saja membaca sebuah artikel yang menyindir kondisi ekonomi Timor Leste saat ini. Katanya, Timor Leste hanya mendapatkan kemerdekaan saja bukan kesejahteraan layaknya negara merdeka lainnya. Secara tersirat inti artikel tersebut mengatakan bahwa masyarakat Timor Leste akan hidup lebih baik, jika tidak memisahkan diri dari Indonesia. Di masa referendum tahun 1998, usia saya tidak lebih dari 4 tahun. Tetapi masih saya ingat gerutu bapak saya ketika mendengarkan berita bahwa hasil referendum memenangkan kemerdekaan bagi Timor Leste, katanya "makanya jangan bangun satu pulau saja. Kita punya Cendana, dong ambil buat kasi kaya dong pung diri, baru kas tinggal kita miskin melarat." Ternyata bapak saya menyindir negaranya sendiri, Indonesia. Tetapi tidak dengan mama saya yang merasa Timor Leste seharusnya tetap bersama Indonesia karena Timor Barat telah menjadi bagian dari Indonesia (Politik beda negara bisa jadi penghalang bagi hubungan saudara, mungkin itu maksud mama). S

TIMBUL DAN TENGGELAM BERSAMA RAKYAT, BUKAN GOLONGAN

Sepertinya aura penolakan Omnibus Law belum juga hilang dari pemberitaan media massa, beberapa tokoh di luar pemerintah atau mungkin pernah berada di pemerintahan seperti sedang membentuk kubu pro dan kubu kontra dalam pandangan mereka tentang UU Cipta Kerja. Tetapi ada satu tokoh yang menarik perhatian saya sejak dia menjabat sebagai "orang pertama" di Tentara Nasional Indonesia. Saya akui beliau memiliki kharisma yang luar biasa sebagai seorang pemimpin di awal kepemimpinannya di TNI. Seperti kita ketahui bahwa kebanyakan Jenderal TNI jarang menyampaikan pendapat pribadinya secara terbuka di media massa tapi sewaktu masih Aktif di TNI, beliau secara terang-terangan menyampaikan kekhawatirannya tentang kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan secara berkala melakukan kunjungan ke Pesantren, Masjid dan Organisasi keagamaan lainnya. Mungkin ada benarnya juga mengingat sejarah antara Organisasi Islam dan PKI sering bertikai secara terbuka di masa Orde Lama, se

OMNIBUS LAW : JEBAKAN LITERASI DAN OPINI

Sudah lebih dari seminggu masyarakat Indonesia memperbincangkan Undang-undang Cipta Kerja a.k.a Omnibus Law. Ribuan demonstran turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi penolakan terhadap pemberlakuan Omnibuslaw, mulai dari perwakilan buruh pekerja, mahasiswa, hingga pelajar Sekolah Menengah Kejuruan. Pemerintah dan badan legislatif sepertinya tetap kukuh mengesahkan undang-undang cipta kerja dengan dalih bahwa Indonesia merupakan salah satu negara minim investor karena terlalu berbelit-belit dalam birokrasi. Suara para demonstran tidak lagi penting bagi pemerintah, dengan alasan bahwa aksi demonstrasi ini sudah ditunggangi kepentingan tertentu, katanya kepentingan politik dari oposisi (secara tersirat). Ditambah lagi ada kejadian ditemukannya ambulan pembawa batu dalam demo tolak UU cipta kerja, yang belum diketahui siapa pemiliknya. Menurut saya jika pelakunya sama seperti waktu demo besar sebelumnya maka orang yang merencanakan "chaos" tersebut cukup bodoh atau