Euforia Sophia, minuman keras yang dijadikan komoditi pasar oleh pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur, secara tidak langsung turut mempromosikan minuman keras lainnya yang dijual oleh pedagang-pedagang kecil. Awalnya saya melihat ini sebagai langkah pemerintah untuk mempromosikan minuman khas daerah, hingga kemarin saya sadar bahwa ada kesalahan dalam sosial masyarakat kita terutama anak sekolah dalam “pelegalan” miras sebagai bagian dari budaya kita. Berawal dari segerombolan anak remaja yang nongkrong di depan rumah saya dengan latar cahaya lampu jalan yang tidak terlalu terang. Mereka duduk berkumpul sambil menikmati sopi oplosan yang dijual bebas. Dalam keadaan mabuk mereka mulai berteriak seperti sedang menggambarkan diri mereka sebagai jagoan gang, bahkan ada seorang remaja perempuan yang turut dalam kegiatan minum-minum, tepat pukul 12 malam saya menegur mereka dan menyuruh mereka pulang tapi mereka tidak memperdulikan teguran saya. Untung bapak saya segera terjaga dan mengus...
Kita tidak punya kuasa atas semesta yang kita tempati tetapi lewat tulisan, kita bisa menciptakan semesta sendiri