Saturday, March 6, 2021

CANTIK ITU MAMA

"Kamu Cantik” Dua kata yang membuat kaum hawa merasa tersanjung ketika mendengarkannya, dan dua kata ini tidak dapat didengarkan oleh hampir sebagian besar ibu, mama, emak, bunda, atau nama yang mewakili sosok seorang wanita yang menjadi tiang rumah tangga. Mungkin karena kecantikan mereka tertutup oleh kerasnya hidup dan pengorbanan demi kenyamanan hidup anak dan suami mereka. Sepanjang saya hidup, saya tak dapat mendefinisikan kata “Cantik” dengan jelas. Lingkungan mengatakan cantik itu harus seperti aktris ternama yang membintangi iklan shampoo, kosmetik, dan e-commerce. Saya juga sering menemui jawaban seperti ini ketika ada pertanyaan “manakah yang lebih cantik ibumu atau aktris korea?” :

“Ya iyalah, kalau tidak cantik bagaimana bisa menikah dan melahirkanku?”

“Iya tapi cantik mamaku itu beda.”

“Cantiklah. Makanya turun ke saya”

Jawaban nyeleneh itu justru membuat saya berpikir, mungkin kita melewatkan suatu makna terpenting tentang kecantikan yang dimiliki oleh Ibu. Pernahkah kalian bertanya mengapa ibu kalian tak berias? Pernahkah kalian bertanya kepada ibu kalian, mengapa dia tak membeli pakaian dalam baru? Mengapa dia tak membeli pakaian bermerek? padahal bisa saja dia lakukan karena dialah yang mengatur semua uang di dalam rumah tangga. 





MENGAPA IBU TAK BERIAS?

Wajah mudanya tergerus oleh usia dan berbagai macam beban sebagai seorang ibu, tak jarang dia lupa merawat dirinya karena tak diberi sedikit pun waktu bagi pikirannya untuk merias dirinya. Ibu selalu ingat membelikan kebutuhan dalam rumah, mengutamakan keinginan anak-anaknya untuk membeli jajanan kesukaannya. Semasa kecil saya selalu memprotes ibu saya karena tidak mau merias dirinya seperti ibu-ibu lainnya. Mungkin saja hatinya terluka karena diremehkan anaknya sendiri. Bisa saja dia membeli berbagai macam Kosmetik bermerek dengan penghasilannya sebagai seorang pegawai negeri, tetapi dia mengalah demi membelikan mainan bagi anak-anaknya. Setelah saya dewasa saya baru menyadari bahwa saya melewatkan suatu tampilan kecantikan dari ibu saya yang terpancar ketika dia tersenyum melihat anak-anaknya menikmati jajanan yang dia beli. Tak ada syarat bagi kecantikan yang terpancar karena kebahagiaan seorang ibu. Kosmetik pun pada saat itu adalah barang yang mahal bagi dirinya, berbeda dengan masa sekarang di mana kosmetik berkualitas pun memiliki harga yang terjangkau bagi kalangan menengah ke bawah. 

MENGAPA IBU JARANG MEMBELI PAKAIANNYA SENDIRI?

Mungkin ibu terlalu memprioritaskan anak-anak dan suaminya sehingga pelit pada diri sendiri. Setiap awal bulan ibu saya selalu mengajak anak-anaknya untuk membeli pakaian baru di pasar terdekat. Dia selalu bertanya baju apa yang ingin saya beli, sepatu apa yang ingin saya kenakan nanti di sekolah, celana jeans apa yang saya sukai. Tapi dari sekian banyak percakapan kami di pasar tak pernah sekali pun saya bertanya apa yang ingin dia beli untuk dirinya sendiri. Padahal saya tahu bahwa ibu sangat jarang membeli baju baru bahkan dia jarang membeli Pakaian dalam untuk dirinya sendiri. Kalian pun pasti pernah melihat perbedaan yang cukup signifikan ketika menjemur pakaian dalam setiap anggota keluarga di dalam rumah. Pakaian dalam siapa yang terbaru dan pakaian dalam siapa yang paling lusuh. Dari situ kita bisa tahu bahwa pakaian dalam yang lusuh itu adalah milik ibu kita. Pakaian dalam lusuh yang tersembunyi dan terabaikan oleh kita anak-anaknya. Pakaian dalam yang dia lipat dan sembunyikan di laci lemari paling bawah. Kita selalu memuji kecantikan model catwalk ketika mengenakan pakaian dalam yang ditampilkan di televisi tetapi kita sendiri lupa memuji kecantikan ibu kita yang rela mengenakan pakaian dalam lusuh demi membelikan pakaian terbaru bagi kita. 


Ibu mempunyai kesempatan untuk merias dirinya menggunakan produk Kosmetik termahal dan ibu punya kesempatan untuk membeli pakaian dalam terbaru setiap bulannya tetapi ibu memilih untuk berkorban demi keluarga yang dia cintai. Kecantikan terbesar seorang ibu adalah ketika dia berkorban demi kebahagiaan keluarganya dan kebahagiaan itulah yang terlewatkan dari perhatian dunia, bukan karena ibu menyembunyikan kecantikan itu tetapi dunialah yang terlalu buta untuk melihatnya.




Wednesday, March 3, 2021

APLIKASI PINJAMAN ONLINE : KEUNTUNGAN ATAU KEBUNTUNGAN?


 


Akhir-akhir ini aplikasi pinjaman online mulai mengalami tren tersendiri, terutama di kalangan kaum milenial. Berbeda dengan pinjaman bank atau pun koperasi yang kadang meminta begitu banyak persyaratan hingga proses pencairan yang membutuhkan waktu berhari-hari, Pinjaman Online justru paling lama membutuhkan waktu 24 jam untuk sampai proses pencairan bahkan ada pula aplikasi pinjaman online tercepat yang membutuhkan waktu 5 menit untuk sampai pada proses pencairan dana ke rekening peminjam, jika semua persyaratan sudah lengkap seperti KTP-el, Buku Tabungan, Slip gaji/rekening Koran, NPWP dan BPJSTK. Tetapi  bagi kalian yang belum memiliki BPJSTK, NPWP atau slip gaji, tidak perlu khawatir karena masih ada sekitar 5 pinjaman online terdaftar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang tidak mewajibkan calon peminjamnya untuk melampirkan tiga persyaratan tersebut. Dari sinilah kita bisa melihat keunggulan pinjaman online daripada pinjaman melalui bank.


BIAYA ADMINISTRASI

Namun, dibalik keunggulan tersebut terdapat pula sebuah kebuntungan apabila kalian tidak memperhitungan biaya administrasi dan bunga pinjaman yang dibebankan oleh Aplikasi Pinjaman Online. Contohnya jika kalian meminjam uang sebesar Rp. 1.200.000,00 (Satu juta dua ratus ribu rupiah) dari Aplikasi KTA Kilat, maka akan ada rincian sebagai berikut :

Modal pinjaman Rp. 1.200.000

Interest Rate Rp. 110.600

Biaya Provisi Resiko Rp. 110.600

Biaya Operasional Rp. 81.100

Data Processing and Risk Scoring Fee Rp. 95.800

JUMLAH TAGIHAN Rp. 1.598.100

Kira-kira itulah jumlah yang harus kalian kembalikan dalam waktu 30 hari. Untuk ukuran pinjaman online yang terdaftar OJK, skema seperti ini masih terbilang wajar mengingat saat meminjam uang, para peminjam tidak perlu mengajukan banyak persyaratan sehingga anggaplah harga tersebut sebagai bayaran atas kemudahan yang didapatkan oleh calon peminjam atau peminjam. Tapi ada pula beberapa pinjaman online resmi (terdaftar OJK) yang nekat melakukan skema perhitungan yang sangat merugikan para peminjam entah sadar atau pun tidak. Misalnya Aplikasi UKU :

Pokok Pinjaman Rp. 1.500.000

Biaya Administrasi dll Rp. 300.000

Jumlah tagihan Rp. 1.800.000

Tiba-tiba saat pencairan uang yang diterima hanya Rp. 1.350.000 (satu juta tiga ratus lima puluh ribu). Loh! Yang Rp. 150.000 kemana?  Lalu tenor yang diberikan pun hanya 15 Hari saja. 

Nah inilah yang sering menjadi jeratan bagi para peminjam yang kadang melewatkan proses membaca syarat dan ketentuan perjanjian Aplikas Pinjaman Online. Jadi dalam hal pengambilan keputusan sebelum meminjam 100% ada di tangan calon peminjam, Aplikasi Pinjaman Online pun tidak bisa disalahkan atas minimnya budaya literasi para calon peminjam. Ini baru dari aplikasi pinjaman online yang terdaftar di OJK (legal), apalagi aplikasi pinjaman online illegal pastinya jauh lebih besar bunganya dan memiliki tenor paling lama 7 hari saja, itu pun tidak tertera di awal pinjaman, setelah dana dicairkan ke rekening peminjam barulah tenor 7 hari itu muncul menggantikan keterangan tenor 30 hari. 


DATA PRIBADI 

Walau pun beberapa aplikasi Pinjaman Online diawasi oleh OJK tetapi selalu saja ada informasi peminjam yang dimiliki oleh pihak ketiga. Jika kalian pernah meminjam di Aplikasi Pinjaman Online, kalian pasti tidak asing dengan Foto KTP Asli, Swafoto dengan KTP dan Otentikasi Wajah yang dijadikan sebagai syarat mengajukan pinjaman Online. Memang data-data tersebut dijamin kerahasiaannya oleh Aplikasi Pinjaman Online tetapi untuk beberapa aplikasi, setelah melakukan pendaftaran tiba-tiba kotak masuk pesan kita penuh dengan sms spam dari beberapa aplikasi pinjaman online illegal yang menawarkan produk pinjaman mereka. Atau jika kalian terlambat membayarkan hutang kalian maka bisa saja ada aplikasi pinjol yang melepaskan data kalian seperti bola liar di media sosial dengan predikat penipu atau pencuri uang. Tetapi kasus seperti itu jarang terjadi di aplikasi pinjol legal. Tapi pernah juga aplikasi pinjaman Online BantuSaku melakukan mengambil semua data kontak di dalam aplikasi peminjam dan tepat tanggal jatuh tempo debt collector mereka menghubungi semua kontak yang tersimpan di kontak handphone peminjam. Bahkan lebih parahnya lagi mereka berusaha mengadu domba peminjam dan semua kerabatnya dengan cara membuat kata-kata provokatif seperti ini :


Intinya jangan main-main sama aplikasi BantuSaku karena belum lewat jatuh tempo maka nama kalian sudah bertebaran di semua kontak kerabat kalian dengan sedikit bumbu provokatif padahal mereka adalah aplikasi pinjaman online terdaftar OJK. Kebanyakan kalimat Debt Collector pinjaman online itu seperti ini kalau pas hari jatuh tempo :

"Pelanggan yang terhormat, mohon untuk segera melakukan pelunasan di hari ini karena Pinjaman anda sudah jatuh tempo"

"Jika ada punya itikad baik, lakukan kewajiban anda sebagai peminjam. Jangan hanya mau pinjam tapi tidak mengembalikan. Tolong jaga kepercayaan baik kami dan pertahanankan skor kredit anda agar tidak buruk. Jika anda tidak melakukan kewajiban anda maka data anda kami siapkan dan pastinya anda tidak akan dapat melakukan pinjaman di Bank manapun, SEUMUR HIDUP ANDA!

(CONTOH LAINNYA ADA DI KOMENTAR PENILAIAN SETIAP APLIKASI PINJOL DI PLAY STORE. TAPI SEDIKIT ANEH KARENA JIKA KALIAN MEMAKAI TRUECALLER MAKA KETIKA DC AND THE GANG MENELEPON MAKA MUNCUL NAMA DC PINJOL SAKUROBEK TAPI PAS MEMPERKENALKAN DIRI KATANYA DARI DC DOMPETLAYU) Di situ saya berpikir apakah ada penyedia jasa Debt Collector bagi aplikasi pinjaman online. Jika ada, saya ingin melamar untuk melatih skill saya dalam mengintimidasi orang lain tanpa mengeluarkan kata makian.

 Selain itu, ada kemungkinan terburuk jika kalian gagal melakukan pelunasan di Aplikasi Pinjol Legal yakni skor kredit yang buruk. Jika skor kredit kalian buruk maka bisa saja seumur hidup kalian akan dijauhkan dari keberhasilan melakukan kredit di seluruh bank Indonesia. Namun, menurut saya itu jauh lebih baik, ketimbang identitas anda tersebar di dunia maya dan dipermalukan. 


GALI LUBANG, TUTUP LUBANG

Bagi kalian yang ingin melakukan pinjaman online sebaiknya jauhkan pikiran seperti ini karena hanya akan menimbulkan kerugian. Tak ada tips lain selain menggunakan satu Aplikasi Pinjol terpercaya dan terdaftar di OJK. Memang kalau dipikir-pikir cara gali lubang, tutup lubang bisa dilakukan tetapi sangat berbahaya. Contoh kasus :

Risa meminjam uang sebesar Rp. 2.500.000 di aplikasi Pinjol AdaPundi dan harus dikembalikan sebesar Rp.3.330.000. 3 Hari sebelum jatuh tempo Uang yang ada di tangan Risa hanya Rp. 2.000.000 , karena terdesak Risa meminjam lagi di Aplikasi UKU sebesar Rp.1.500.000 dengan total pengembalian pinjaman sebesar Rp.1.800.000 tenor 15 Hari. Mungkin saja Risa berpikir untuk mengembalikan pinjaman dari Aplikasi UKU dalamwaktu 5 hari. Tetapi setelah menyelesaikan pelunasan di Aplikasi AdaPundi, tiba-tiba Risa tidak bisa lagi mengajukan pinjaman. Oleh Aplikasi AdaPundi Risa dialihkan ke aplikasi pinjaman online yang bahkan tidak terdaftar di OJK. Otomatis cara gali lubang, tutup lubang adalah usaha terbodoh yang pernah terpikirkan oleh Risa karena tidak ada jaminan bahwa Aplikasi AdaPundi akan menerima pengajuan kedua, ketiga atau keempat, dan di sinilah terdapat pasir hisap lilitan hutang pinjaman online jika Risa tidak segera menghentikan skema gali lubang, tutup lubang

Namun ada dua aplikasi yang setahu saya sangat ketat ketika menerima pengajuan pinjaman seperti JULO dan Kredito (nama yang sebenarnya) karena mereka secara otomatis akan menolak pengajuan pinjaman dari orang-orang yang sudah terdaftar sebagai peminjam aktif di aplikasi Pinjaman Online lainnya, tentunya dari Aplikasi Pinjol yang terdaftar di OJK.


AKHIR KATA

Pada dasarnya suatu kewajiban mutlak bagi para peminjam untuk mengembalikan dana yang dipinjam melalui aplikasi online karena jika dipikir-pikir aplikasi pinjol juga bisa memberikan kontribusi ketika ada kebutuhan dadakan yang mendesak. Jika ada keterlambatan pembayaran, maka ketika ditagih oleh penagih, seorang peminjam harus rendah hati menerima kritik (selama itu tidak merendahkan harkat dan martabat manusia) karena setiap aplikasi Pinjol juga memiliki tanggung jawab terhadap para pendana yang sudah menanam uang mereka di aplikasi pinjol. Persoalan Riba atau tidak, itu adalah masalah lain. Tetapi tanggung jawab setiap aplikasi Pinjaman Online terutama yang terdaftar di OJK untuk melindungi data peminjam dan tak membagikan data tersebut kepada pihak ketiga, apalagi pada pihak telemarketing pinjaman online illegal. 

Ketika Kekayaan Alam Menjadi Kutukan bagi Pendidikan

Pernahkah kamu memperhatikan fenomena yang tampak paradoksal yang mana daerah-daerah kaya akan sumber daya alam justru cenderung memiliki ti...