Skip to main content

LIMA ABDI

LIMA ABDI

Penuh sesak dinding itu...
dibalik dinding itu ada sebuah amarah
Api diciptakan untuk membakar siapa saja
Yang mau memadamkannya.

Lima orang.... tidak tahu inilah akhir
dan awal dari bukti setia mereka
siapkah mereka?
jika malam ini mereka terpelungkup diam?
siapkah mereka?
Jika sebuah kata perpisahan tak sempat terucap

Ratusan kawan berjaga diluar
Berusaha mengulurkan tangan
Menahan hati kesetiakawanan
Kawan kau pun telah mengorbankan rasa sakit hatimu
Demi sumpah setiamu pada bangsa dan negara

Salam dan pelukan tak dapat disampaikan lagi
Mereka tertidur panjang dalam pengabdian
Air mata yang mengalir, sudah membasuh tumpahan darah mereka
Doa yang terucap telah meratakan jalan mereka
Untuk sampai kepada sang Jenderal Agung
Dengan kata-kata....
"Telah kami tunaikan pengabdian kami"




Hormat saya kepada para anggota Polisi yang gugur dalam peristiwa kerusuhan Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Mereka telah menyelesaikan pertandingan dan pembuktian pengabdian kepada bangsa dan negara. Mereka mungkin meninggal dengan cara yang sadis, tetapi kehormatan mereka telah berdiri tegak dalam ingatan anggota POLRI dan seluruh rakyat Indonesia. Mereka telah meninggalkan orang tua, saudara, istri dan anak-anak mereka tanpa salam perpisahan. Biarlah negara melanjutkan tanggung jawab mereka, agar rasa kehilangan itu tidak semakin berat.

Comments

Popular posts from this blog

Konsentrasi Komunikasi Antar Budaya, ada?

Komunikasi Lintas/Antarbudaya (Cross Cultural Communication) tidak banyak yang tahu tentang konsentrasi ini selain mahasiswa Jurusan ilmu komunikasi, Universitas Nusa Cendana (Undana).   Ya, memang di Kupang ada dua jurusan ilmu komunikasi, satunya di Undana dan lainnya di universitas Widya Mandira (Unwira). Untuk wilayah Nusa Tenggara Timur, Ilmu komunikasi lebih banyak dikenal melalui konsentrasi Jurnalistik dan Hubungan Masyarakat, maka tidak mengherankan ketika mencari kerja anak KAB (sebutan untuk mahasiswa konsentrasi antarbudaya) sering ditanya-tanya tentang  konsentrasinya oleh para pencari tenaga kerja. Pernah saya ditanyai tentang konsentrasi antarbudaya, belum sempat saya jawab, sudah bergulir saja kalimat “ Oh… jadi nanti kalian belajar bahasa daerah dari berbagai daerah di NTT? ” atau “ Bahasa daerah apa yang sudah kalian kuasai? ”   (pertanyaan ke-2 itu yang paling menjengkelkan).  Alih-alih paham, justru konsentrasi Komunikasi Antarbudaya di...

Nilai Bahasa Indonesia kamu 100? Seharusnya kamu bangga...

Bahasa Indonesia : Kebanggan terakhir di Dunia Pendidikan Indonesia Nilai Bahasa Indonesia kamu 100? Seharusnya kamu bangga. Kenapa? Itu membuktikan kalau kamu adalah orang cerdas (Ingat ya Cerdas, bukan hanya pintar). Kan aneh kalau setiap hari berkomunikasi dengan bahasa Indonesia tapi masih saja gagal mendapatkan nilai 100 di ujiannya. Ya, bahasa Indonesia memang sedang berada di bawah mata pelajaran MIPA. Jarang ada orang tua yang bangga jika anaknya mendapatkan nilai 100 dalam mata pelajaran   Bahasa Indonesia. Yang dilihat pertama kali oleh orang tua saat melihat nilai raport anaknya pasti mata pelajaran MIPA atau bahasa Asing (Inggris, Jerman, Jepang, Cina dan lain-lain), kalau nilainya menurun pasti si anak akan ditegur berulang kali. Nah, kalau nilai bahasa Indonesianya rendah, tapi mata pelajaran lainnya tinggi, si anak pasti dipuji. “Kamu pintar nak. Mama bangga sama kamu!” (Nilai MIPA dan bahasa Asing tinggi, nilai bahasa Indonesia rendah) “Otakmu di m...

Filosofi Menara Babel

Filosofi Menara Babel ini sebenarnya terbersit saat membaca Kitab Kejadian 11 : 1 - 9 dengan perikop Menara  Babel yang menceritakan tentang Raja Pertama di muka bumi yakni Raja Nimrod, yang berkuasa setelah zaman Nuh. Dialah manusia yang paling gagah perkasa dan sang penakluk mula-mula umat manusia. Untuk mengabadikan kekuasaannya dia berniat untuk membuat sebuah bangunan yang tingginya bisa mencapai langit. Dalam perikop tersebut juga dijelaskan bahwa umat manusia di muka bumi pada waktu itu memiliki bahasa dan budaya yang satu sehingga tidak menjadi kendala untuk menghimpun mereka dalam suatu bangsa dan menyatukan mereka dalam satu pikiran yang sama.  Singkat cerita di bawah pemerintahan Raja Nimrod, pembangunan menara pun dimulai, begitu hebatnya mereka bekerja hingga mampu membangun sebuah bangunan yang hampir menyentuh langit. TUHAN melihat dari surga bahwa pekerjaan manusia tersebut merupakan sebuah bentuk tantangan terhadap otoritas TUHAN. Maka TUHAN pun turun dan meng...