EMBUNKU
Hari ini tak kulihat dia
Dia yang menjadi embun pagiku
yang selalu kutunggu dengan caraku
Cara yang membuatku nyaman tuk mencintaiku
Aku menunggu orang yang tak mengenalku
Orang tak tahu namaku
Bahkan tak menyadari aku ini ada
Aku yang tersenyum melihatnya
Kita tidak punya kuasa atas semesta yang kita tempati tetapi lewat tulisan, kita bisa menciptakan semesta sendiri
Tuesday, October 28, 2014
Wednesday, September 17, 2014
Kertas & Tinta
KERTAS
& TINTA
Pujian apa
yang tepat
Tepat untuk
tertuju padamu
Sudah terlalu
banyak kutulis
Bahkan kertas
dan tinta pun bosan
Tuhan maha
Besar
Saat aku
melihatmu
Tuhan maha
Kuasa
Saat memberi
talenta mengagumimu
Lagu tak
dapat kunyanyikan
Pesona tak bisa
kutebarkan
Aku
mengagumimu sebatas ini
Sebatas
kertas dan tinta
Saturday, September 6, 2014
CINTA ABADI
CINTA ABADI
Kembali waktu kukumpulkan
Terperangkap dalam tulisan
Terpenjara dalam kertas-kertas kusam
Kubaca dan kuingat kembali
Kisah lama ini terus dia bawa
Cintanya masih tetap muda
Janji itu tetap ia tunggu
Hingga rambutnya memutih
Masa depan dan masa lalu
Hanya dibatasi garis maha tipis
Garis itu tak mampu mematahkan hatinya
Dalam kesetiaan untuk kapten
KASIH
KASIH
Mengenal-Mu itu anugerahku
Menjadi bagian-Mu itu karuniaku
Mencintai-Mu aku tenang
Menderita untuk-Mu, sukacitaku
Kau pun mengerti
tentang semua
Dunia menawarkanku dua jalan
Tetap setia padamu atau berpaling darimu
Kemahiran dunia hampir menipuku
Lalu Kau mengirimkan masa lalu
Dan membuatku mengerti
Aku bangga pada hamba-Mu itu
Aku akan berjuang dalam kasih yang sama
Friday, August 8, 2014
PIERRE
Dia pernah memimpikan
masa depannya
Tanpa dia tahu akhir yang sebenarnya
Pernah dia tulis semuanya
Tapi sudah rusak oleh waktu
Seandainya dia mengabaikannya
Malam di mana pilihan memaksa
Hidup hingga hari tua
Atau mati muda dalam kehormatan
Ditolaknya rasa takut
Menghadirkan pengorbanan indah
Atau mati muda dalam kehormatan
Ditolaknya rasa takut
Menghadirkan pengorbanan indah
Tak lagi dia bersemayam di lautan kenangan
Bapak, ibu, saudara atau kekasih
Dia memilih abadi dalam sejarah
Kau termuda
Di antara bintang-bintang Jenderal
Kau dan semua mimpimu
Menyatu di bawah sayap Garuda
Friday, July 18, 2014
HARAPAN DI DALAM TANGISAN
Setiap baris doa telah tersusun
Melalui tangan-tangan yang gementar
Menatap dengan air mata yang tertahan
Dan ingatan yang membuat mereka takut
Inikah pengorbanan itu?
Seorang anak menangis melihat sekitarnya
Seorang ayah memeluk anak yang telah pulang ke sana
Dan seorang ibu terus mencari buah hatinya
Runtuhnya gedung kekuasaan telah menindih mereka
Ribuan senjata telah membunuh harapan mereka
Ratusan tank sudah melindas tawa anak-anak itu
Semakin tandus setiap pijakan kaki mereka
Mereka masih menunggu hari yang cerah itu
Di mana bunga akan bermekaran karena kebahagiaan
Kedamaian saat menatap langit biru
Dan tidur dengan senyuman penuh syukur
Subscribe to:
Posts (Atom)
Ketika Kekayaan Alam Menjadi Kutukan bagi Pendidikan
Pernahkah kamu memperhatikan fenomena yang tampak paradoksal yang mana daerah-daerah kaya akan sumber daya alam justru cenderung memiliki ti...

-
Komunikasi Lintas/Antarbudaya (Cross Cultural Communication) tidak banyak yang tahu tentang konsentrasi ini selain mahasiswa Jurusan ...
-
Filosofi Menara Babel ini sebenarnya terbersit saat membaca Kitab Kejadian 11 : 1 - 9 dengan perikop Menara Babel yang menceritakan tentang...
-
Bahasa Indonesia : Kebanggan terakhir di Dunia Pendidikan Indonesia Nilai Bahasa Indonesia kamu 100? Seharusnya kamu bangga. Ken...