Skip to main content

YESUS dan IDOLA



DIA yang Melampaui Segalanya
Kata "idola" tidak akan bisa saya berikan pada DIA. Bagi saya idola adalah seseorang yang mempunyai kelebihan yang saya banggakan dan kekurangan yang saya abaikan. Sedangkan DIA sama sekali tidak punya kekurangan. Bagi saya DIA melampaui semuanya. DIA ADALAH DIA yang Mengasihi, melindungi, dan terkadang memberikan latihan-latihan kepada kehidupan saya bukan untuk membuat saya terpuruk tetapi membuat saya lebih kuat. Semuanya itu tidak mungkin dapat dilakukan oleh seorang idola kepada penggemarnya.
Saat saya berada di dalam setiap kesulitan, maka DIA akan membisikkan apa yang harus saya lakukan. Jika ada yang membuat saya gelisah maka DIA yang akan membuat saya tenang. Entah mengapa kekalahan bukan menjadi hal yang menakutkan ketika saya melakukan apa yang DIA perintahkan. Motivasi saja DIA mampu memberikan dengan cuma-cuma, bahkan bertubi-tubi hingga apa saja yang saya katakan akan terdengar seperti mimpi belaka, tetapi itulah kenyataan. Tersingkir oleh mereka yang menggunakan “Jalan Pintas” juga tidak menjadi masalah bagi saya karena ada DIA yang mampu membuat saya berlari melewati jalan panjang yang pada akhirnya membuat saya lebih dari sekadar pemenang. DIA berfirman di dalam Matius 14:27 untuk menjamin mereka yang berjalan bersama DIA

Comments

  1. Teruslah menulis. Anakku pasti jadi seorang penulis hebat dalam tuntunan-Nya. Salam dari Om Bungsu

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Konsentrasi Komunikasi Antar Budaya, ada?

Komunikasi Lintas/Antarbudaya (Cross Cultural Communication) tidak banyak yang tahu tentang konsentrasi ini selain mahasiswa Jurusan ilmu komunikasi, Universitas Nusa Cendana (Undana).   Ya, memang di Kupang ada dua jurusan ilmu komunikasi, satunya di Undana dan lainnya di universitas Widya Mandira (Unwira). Untuk wilayah Nusa Tenggara Timur, Ilmu komunikasi lebih banyak dikenal melalui konsentrasi Jurnalistik dan Hubungan Masyarakat, maka tidak mengherankan ketika mencari kerja anak KAB (sebutan untuk mahasiswa konsentrasi antarbudaya) sering ditanya-tanya tentang  konsentrasinya oleh para pencari tenaga kerja. Pernah saya ditanyai tentang konsentrasi antarbudaya, belum sempat saya jawab, sudah bergulir saja kalimat “ Oh… jadi nanti kalian belajar bahasa daerah dari berbagai daerah di NTT? ” atau “ Bahasa daerah apa yang sudah kalian kuasai? ”   (pertanyaan ke-2 itu yang paling menjengkelkan).  Alih-alih paham, justru konsentrasi Komunikasi Antarbudaya di...

Nilai Bahasa Indonesia kamu 100? Seharusnya kamu bangga...

Bahasa Indonesia : Kebanggan terakhir di Dunia Pendidikan Indonesia Nilai Bahasa Indonesia kamu 100? Seharusnya kamu bangga. Kenapa? Itu membuktikan kalau kamu adalah orang cerdas (Ingat ya Cerdas, bukan hanya pintar). Kan aneh kalau setiap hari berkomunikasi dengan bahasa Indonesia tapi masih saja gagal mendapatkan nilai 100 di ujiannya. Ya, bahasa Indonesia memang sedang berada di bawah mata pelajaran MIPA. Jarang ada orang tua yang bangga jika anaknya mendapatkan nilai 100 dalam mata pelajaran   Bahasa Indonesia. Yang dilihat pertama kali oleh orang tua saat melihat nilai raport anaknya pasti mata pelajaran MIPA atau bahasa Asing (Inggris, Jerman, Jepang, Cina dan lain-lain), kalau nilainya menurun pasti si anak akan ditegur berulang kali. Nah, kalau nilai bahasa Indonesianya rendah, tapi mata pelajaran lainnya tinggi, si anak pasti dipuji. “Kamu pintar nak. Mama bangga sama kamu!” (Nilai MIPA dan bahasa Asing tinggi, nilai bahasa Indonesia rendah) “Otakmu di m...

Filosofi Menara Babel

Filosofi Menara Babel ini sebenarnya terbersit saat membaca Kitab Kejadian 11 : 1 - 9 dengan perikop Menara  Babel yang menceritakan tentang Raja Pertama di muka bumi yakni Raja Nimrod, yang berkuasa setelah zaman Nuh. Dialah manusia yang paling gagah perkasa dan sang penakluk mula-mula umat manusia. Untuk mengabadikan kekuasaannya dia berniat untuk membuat sebuah bangunan yang tingginya bisa mencapai langit. Dalam perikop tersebut juga dijelaskan bahwa umat manusia di muka bumi pada waktu itu memiliki bahasa dan budaya yang satu sehingga tidak menjadi kendala untuk menghimpun mereka dalam suatu bangsa dan menyatukan mereka dalam satu pikiran yang sama.  Singkat cerita di bawah pemerintahan Raja Nimrod, pembangunan menara pun dimulai, begitu hebatnya mereka bekerja hingga mampu membangun sebuah bangunan yang hampir menyentuh langit. TUHAN melihat dari surga bahwa pekerjaan manusia tersebut merupakan sebuah bentuk tantangan terhadap otoritas TUHAN. Maka TUHAN pun turun dan meng...