Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2016

SETIA

KESETIAAN Bukan mereka yang mengikat Ikatan ini sudah digariskan Tuhan Bukan mereka yang menolak Mereka yang berlari memeluk Ibu Mengapa tembok besar harus kita buat? Jangan memaksa mereka mengingkari siapa mereka Terlampau sulit meninggalkan diri mereka Tetapi sangat sakit mendengar kita membedakan mereka Ya, mereka memang beda dari kita Karena kesetiaan mereka sudah teruji kepada Ibu Kita yang belum teruji tak layak membeda-bedakan Sebaiknya diam dan menghargai mereka

HAWA

HAWA Mereka yang diciptakan sebagai penolong Disalahkan ketika manusia mulai mencicipi dosa Hukumannya ditetapkan menjadi kodrat sejati Berlari bersama tulang rusuknya ketika terusir Kodratnya dijadikan pagar atas nama perlindungan Disuruh untuk menghafal kebutuhan lingkungan Kemudian dibungkam jika semua sudah tercukupi Pertama yang meniup tungku, terakhir yang makan nasi Sudah kudengar kisah wanita saleh di zaman itu Hidup di dalam pernikahan yang indah dan bahagia Kisah-kisah yang menjadi sepenggal pembuktian absolutnya sebuah pernikahan Apakah dapat teruji jika suami mencaci istri Memukuli ibu dari anak-anaknya sendiri Absolut itu bualan kosong jika kasih pun tak nyata Kasih bukan sesuatu yang berbatas, kasih adalah kasih Kasih alergi dengan kekerasan, jijik akan kebohongan Bertahanlah jika kasih itu ada, tinggalkan saja jika kasih itu tak ada

GIE & Realitaku

SOE HOK GIE dan REALITAKU Pandangan kosongku tiba-tiba terusik Dikagetkan dorongan tangan seseorang Tersinggung jelas terlihat di raut wajahnya Kemarahan seperti akan menjambak seseorang Pertanyaannya membuatku bingung “ Itu adik temu ilmiahnya kakak?” Sungguh tak dapat aku raih maksudnya Tingkah mereka membuatku semakin bingung Jawabanku pun tak sesuai Kusebut saja tingkatan semesterku Lalu aku mulai sadar, ego mereka sedang lecet Oleh kelakuan yang katanya adik temu ilmiahku Kutarik memoriku 3 tahun lalu Kurangkaikan kembali semuanya dengan baik Kubandingkan dengan mereka Celaka! Soe Hok Gie benar

NAMA YANG TENGGELAM

Nama yang tenggelam Dia telah hidup cukup lama Sudah cukup matanya melihat keserakahan Dia ditakdirkan untuk bertanggung jawab Dan memeluk rakyatnya dalam perjuangan Duduk dan berpikir jernih Lalu bertindak dengan benar Walau ada yang tak sejalan Menaruh jeratan perangkap baginya Waktu tak dapat dimenangkannya Kematian berlari ke arahnya Dan diterima dengan terhormat Tak sedetik dari hidupnya yang disesali Biarlah laut menjadi makamnya Agar namanya selalu mengelilingi daratan ini Biarlah kisahnya menjadi gambaran kebanggaan Dari rasa cinta tanah air

PENJARA CITRA

PENJARA CITRA Aku ingin menjadi orang baik Tapi aku iri terhadap orang jahat Mereka bebas menjadi pikirannya Dan aku dirantai oleh nilai orang lain Ah! Bosan aku menjadi boneka Boneka dari norma-norma santun Keindahan dan estetika yang berlebihan Menjadi terdakwa dari hakim-hakim palsu Aku hanya ingin jujur Jika aku tak menyukai ini dan itu Namun, semua itu percuma saja Jika aku sudah terkurung dalam citra orang lain