Friday, January 31, 2014

OTAK, MATA, DAN HATI



Otak, Mata, dan Hati

Ya, kali ini apa yang kau lakukan?
Melakukan tugasmu yang berlebihan
Mengajak yang lain tuk bekerja sama
Dan membuat suatu kesimpulan jebakan

Aku berusaha menahanmu
Bersama patnermu
Kalian benar-benar membuatku bingung
Antara cinta, kagum, dan suka

Cukup dengan seseorang yang bersinar
Dapat membuat kalian menjebakku
Sekali saja buatlah aku menarik kesimpulan yang membuatku
Lebih normal dalam memandang mereka


Saturday, January 25, 2014

IBU




IBU

Dia yang disebut berbahagia
Wanita yang berbahagia
Yang Maha Kuasa menentukannya
Dan dia menerima dengan kerelaannya

Tanggung jawab yang bertahan 30 tahun
Bukan berarti tak ada kasih sayang
Kasih sayang ibu terlanjur tumbuh
Namun tetap Anak Manusia adalah Tuhannya

Tak pernah sekalipun ia menyesalinya
Tanggung jawab indah walau harus menangis darah
Dan menahan sakitnya seluruh jiwa
Saat Anak Manusia disiksa tanpa ampun

Amarahnya ada sebagai seorang ibu
Tertutup ikhlas dan cinta kepada sang Elohim
Dengan hati hancur ia memangku Anak Manusia
Yang berkorban dan mati demi umat manusia

DOAKU KEPADA TUHANKU



DOAKU KEPADA TUHANKU

 Tuhanku!
Mengapa bumi ini menangis?
Mengapa gunung berapi marah pada kami?
Menenggelamkan dan membunuh kami  dengan dashyatnya

Bagaikan seorang ibu yang menghantam dengan rotan
Merah di tangan anaknya tapi sakitlah seluruh badan rasanya
Bagaikan seorang ayah yang marah
Dan mengusir anaknya sendiri

Kami seperti anak terbuang
Penyesalan kami tak menghapus marah keduanya
Kepada siapa lagi kami menjerit jika bukan pada-Mu?
Janganlah Kau pun murka atas kami

Ampunilah kami kar’na berpangku tangan
Ampunilah kami kar’na menuduh orang kuasa yang Kau pilih
Ampunilah kami yang egois
Ampunilah kami yang merusak alam pemberian-Mu

Thursday, January 23, 2014

GUGUR



GUGUR


Lambat laun daun hijau ini mati
Kering tanpa ada asa
Angin yang datang sangat menyiksanya
Dan ia menyerah untuk bertahan

Sekarang terinjak tanpa arti
Tak ada satupun yang melihatnya
Hujan dan panas membuatnya menyatu
Menyatu dengan tanah ini

Awal dari sebuah pucuk harapan
Menjadi sebuah lembaran segar
Menghimpun semua kesejukan alam
Lalu mati, terinjak dan tak berbekas



Ketika Kekayaan Alam Menjadi Kutukan bagi Pendidikan

Pernahkah kamu memperhatikan fenomena yang tampak paradoksal yang mana daerah-daerah kaya akan sumber daya alam justru cenderung memiliki ti...