Tuesday, December 24, 2013

MAMA



MAMA


Saat usiaku masih belia
Kata pertama yang terucap adalah  Mama
Saat lelah dan terjatuh sakit
Orang pertama yang ku ingat adalah Mama

Terlalu banyak kasih yang kau limpahkan
Padaku anakmu
Namun, banyak pula luka
Yang ku ukir di dalam kasih sayangmu

Setiap detik kau mengirim doa untuk Tuhan
Agar selalu menjagaku saat kau tak bersamaku
Hari ini, esok, dan selamanya
Hanya aku yang kau doakan

Terima kasihku tak mampu membalas kasihmu
Prestasiku tak mampu menandingi jasamu
Hanya doaku pada Tuhan
Untuk kebahagiaanmu di kehidupan baru

SURAT YANG TAK TERSAMPAIKAN



SURAT YANG TAK TERSAMPAIKAN
 Seharusnya ini sampai padamu
Hanya saja ketakutan menutupinya
Kaki terasa mati untuk berjalan
Dan kuputuskan merubah arah langkahku

Sama seperti surat lainnya
Mempunyai pembuka, isi dan penutup
Di atas lembaran surat ini tertulis sebuah pesan
Pesan cintaku padamu

Mungkin suatu saat kau akan membacanya
Dan menganggapnya biasa
Atau orang lain yang akan membacanya
Lalu menganggapku bodoh karena menyimpannya terlalu lama

Thursday, December 12, 2013

KITA



KITA 

Kita mengeluh karena marah
Kita marah karna tidak mampu
Tidak mampu belajar
Atau mengalah

Kita pikir semua bangga pada kita
Semua memuja kita
Memangnya kita ini siapa?
Kita hanya orang biasa
Biasa tanpa orang lain

Kita ini sendiri
Sendiri di dunia ini
Tapi kita harus terbiasa membaginya
Berbagi untuk kenyamanan sendiri

Berjalan dan berjalan
Sekarang lelah dengan semua ini
Hampir-hampir memberontak
Tapi tak cukup karena kita sendiri

KEKAGUMAN 2 SAHABAT



KEKAGUMAN 2  SAHABAT


Seperti rutinitas yang pasti
Rutinitas yang membuat kita nyaman di kampus
Cara kita memandang seorang idola
Layaknya sesuatu yang bersinar

Kau mengagumi dia yang satu
Aku mengagumi dia yang lain
Kesamaan itulah yang membuat kita saling mendukung
Perbedaan itulah yang membuat kita saling mendoakan
 
Kau lebih beruntung karena dia pun memperhatikanmu
Sedangkan aku hanya bisa melihat idolaku saja
Kau dekat dengan dia yang kau kagumi
Dan aku jauh dengan dia yang ku kagumi

Setiap saat kau bebas mengungkapkan rasa kagummu
Sedang aku Setiap saat takut menyebutkan siapa dia
Baiklah, Kenangan masa muda ini akan menjadi cerita
Cerita yang dibagi saat rambut kita sudah memutih

Thursday, December 5, 2013



PENGAGUM RAHASIA III

Sekali lagi aku memandangmu
Ya, tepat lurus dengan tatapan matamu
Tapi seperti tak kau hiraukan
Kau berlalu seperti angin

Kau mungkin tidak paham
Atau mungkin juga tidak peduli
Pada diriku yang seadanya
Yang sulit menjadi sesuatu yang bersinar

Saat aku di sampingmu kau tak menoleh sedikit pun
Aku ragu kau tak mengizinkanku
Mengizinkanku untuk bergabung dalam keseharianmu
Malah, Kau sudah menarik dirinya dalam hatimu bukan aku

Aku memang bukan dia
Aku hanya gadis bodoh karena terus mengagumimu
Semakin aku berusaha mengikuti cara pikirmu
Semakin aku kehilangan diriku sendiri

Segala rasa kagum ku padamu tak dapat ku katakan
Hanya bisa kutulis semuannya dalam lembaran kertas
Lembaran kertas tipis yang mudah sobek
Ataupun terbakar jika dibiarkan terlalu lama.

Ketika Kekayaan Alam Menjadi Kutukan bagi Pendidikan

Pernahkah kamu memperhatikan fenomena yang tampak paradoksal yang mana daerah-daerah kaya akan sumber daya alam justru cenderung memiliki ti...