Skip to main content

Posts

Showing posts from 2013

MAMA

MAMA Saat usiaku masih belia Kata pertama yang terucap adalah   Mama Saat lelah dan terjatuh sakit Orang pertama yang ku ingat adalah Mama Terlalu banyak kasih yang kau limpahkan Padaku anakmu Namun, banyak pula luka Yang ku ukir di dalam kasih sayangmu Setiap detik kau mengirim doa untuk Tuhan Agar selalu menjagaku saat kau tak bersamaku Hari ini, esok, dan selamanya Hanya aku yang kau doakan Terima kasihku tak mampu membalas kasihmu Prestasiku tak mampu menandingi jasamu Hanya doaku pada Tuhan Untuk kebahagiaanmu di kehidupan baru

SURAT YANG TAK TERSAMPAIKAN

SURAT YANG TAK TERSAMPAIKAN   Seharusnya ini sampai padamu Hanya saja ketakutan menutupinya Kaki terasa mati untuk berjalan Dan kuputuskan merubah arah langkahku Sama seperti surat lainnya Mempunyai pembuka, isi dan penutup Di atas lembaran surat ini tertulis sebuah pesan Pesan cintaku padamu Mungkin suatu saat kau akan membacanya Dan menganggapnya biasa Atau orang lain yang akan membacanya Lalu menganggapku bodoh karena menyimpannya terlalu lama

KITA

KITA  Kita mengeluh karena marah Kita marah karna tidak mampu Tidak mampu belajar Atau mengalah Kita pikir semua bangga pada kita Semua memuja kita Memangnya kita ini siapa? Kita hanya orang biasa Biasa tanpa orang lain Kita ini sendiri Sendiri di dunia ini Tapi kita harus terbiasa membaginya Berbagi untuk kenyamanan sendiri Berjalan dan berjalan Sekarang lelah dengan semua ini Hampir-hampir memberontak Tapi tak cukup karena kita sendiri

KEKAGUMAN 2 SAHABAT

KEKAGUMAN 2   SAHABAT Seperti rutinitas yang pasti Rutinitas yang membuat kita nyaman di kampus Cara kita memandang seorang idola Layaknya sesuatu yang bersinar Kau mengagumi dia yang satu Aku mengagumi dia yang lain Kesamaan itulah yang membuat kita saling mendukung Perbedaan itulah yang membuat kita saling mendoakan   Kau lebih beruntung karena dia pun memperhatikanmu Sedangkan aku hanya bisa melihat idolaku saja Kau dekat dengan dia yang kau kagumi Dan aku jauh dengan dia yang ku kagumi Setiap saat kau bebas mengungkapkan rasa kagummu Sedang aku Setiap saat takut menyebutkan siapa dia Baiklah, Kenangan masa muda ini akan menjadi cerita Cerita yang dibagi saat rambut kita sudah memutih
PENGAGUM RAHASIA III Sekali lagi aku memandangmu Ya, tepat lurus dengan tatapan matamu Tapi seperti tak kau hiraukan Kau berlalu seperti angin Kau mungkin tidak paham Atau mungkin juga tidak peduli Pada diriku yang seadanya Yang sulit menjadi sesuatu yang bersinar Saat aku di sampingmu kau tak menoleh sedikit pun Aku ragu kau tak mengizinkanku Mengizinkanku untuk bergabung dalam keseharianmu Malah, Kau sudah menarik dirinya dalam hatimu bukan aku Aku memang bukan dia Aku hanya gadis bodoh karena terus mengagumimu Semakin aku berusaha mengikuti cara pikirmu Semakin aku kehilangan diriku sendiri Segala rasa kagum ku padamu tak dapat ku katakan Hanya bisa kutulis semuannya dalam lembaran kertas Lembaran kertas tipis yang mudah sobek Ataupun terbakar jika dibiarkan terlalu lama.