Skip to main content

JADI KRISTEN ITU HIDUPNYA GAMPANG... GAMPANG MAKAN HATI

Pics : www.pixabay.com

Akhir-akhir ini saya mulai gemar bermain dengan aplikasi TikTok. Banyak hal yang saya temukan di TikTok seperti, dance challenge, tiktoktaiment(semacam informasi tentang sosial budaya), ladang promosi barang dan jasa, agama, bahkan orientasi seksual. Tetapi saya cenderung menyukai akun-akun yang membahas tentang pandangan agama. Bukan karena saya adalah seorang yang taat beragama, tetapi saya sendiri sedang dalam masa memastikan diri saya, menguji seberapa saya yakin dengan agama (bukan iman) yang diwariskan oleh kedua orang tua saya. Pernah ada seorang TikTokers luar negeri beragama Islam memberikan pertanyaan melalui kontennya "Orang Kristen banyak melanggar hukum Torah/Taurat seperti jangan menduakan Allah (konsep Trinitas), jangan makan babi, jangan membuat patung, berpuasa dan berkurban. Kemudian para wanita tidak menutupi aurat mereka saat beribadah" Intinya orang Kristen sudah banyak melenceng dari ajaran Tuhan
Mengenai konsep Trinitas saya sudah berulang kali berusaha menjelaskan semampu pengetahuan yang saya dapatkan tetapi percuma dijelaskan kepada mereka yang berada di luar Kekristenan itu sendiri (Konsep Tuhan yang berada di dalam diri manusia dari Syekh Siti Jenar saja diharamkan apalagi saya yang mencoba menjelaskan Tritunggal, pasti tidak didengarkan bahkan dinajiskan) so I just skipped the Trinity question. 

Mengapa Makan Babi
Rasul Petrus pernah diperintahkan Allah untuk menyembelih dan memakan makanan haram yang diturunkan dari langit (penglihatan), lalu Rasul Petrus menolak (ya iyalah beliau kan lahir dan dibesarkan dalam budaya Yahudi, otomatis segala perilakunya masih terikat pada hukum Taurat), tetapi Allah mengatakan apa yang dihalalkan oleh Allah tidak boleh diharamkan oleh manusia. Well, kita kembali pada Firman yang Yesus berikan yaitu  Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan  orang"
Percuma jaga makan, minum dan pakaian kalau kelakuan kita busuk. Hubungan kita dan Allah, berantakan. Hubungan kita dan sesama ambyar. Ya percuma saja!
Toh, Kematian Yesus di kayu salib sudah menggenapi seluruh hukum Taurat. 

Jangan membuat patung
Jika maksudnya adalah saya menyembah salib (kayu berpalang, menurut TikTokers itu) yang digantung di atas mimbar gereja maka saya akan langsung membantahnya. Jika saya menjadikan salib sebagai sesembahan maka ketika anda merusaknya, menginjaknya, membakarnya, bahkan menjadikan sebagai dudukan, saya akan mengutuk anda bahkan saya akan membunuh Anda karena telah menghina sesembahan saya. Tapi saya tidak akan melakukannya, karena itu hanya gambaran semata. Salib yang sebenarnya adalah perjuangan saya untuk mempertahankan iman saya terhadap Kristus. Saya adalah manusia yang dicambuk oleh keinginan duniawi, dipaksa untuk mengampuni orang-orang yang meludahi, menghina dan menyiksa saya, layaknya Kristus yang telah memberikan teladan di Via Dolorosa dan Golgota. Jadi, bukan patung yang saya sembah.

Berpuasa
Berpuasa adalah salah satu ibadah tertinggi menurut saya, dan itu bukan sebuah keharusan, tetapi ketulusan. Hanya orang yang tulus yang dapat berpuasa dihadapan Tuhan, bukan hanya tentang menahan lapar saja tetapi juga menahan keinginan duniawi (pikiran, perkataan, perbuatan). Dalam Kristen puasa wajib total, kalo berhasil menahan lapar tetapi pikiran dan perkataan kita tak dapat ditahan maka ambyar, tak dihitung puasa. 

Berkurban
Kurban Yang Agung sudah terlaksana 2000 tahun yang lalu jadi tidak usah dipermasalahkan. Sekarang orang Kristen wajib mengasihi Allah & Manusia. Persembahan di gereja bisa termasuk berkurban karena membantu pelayan Tuhan dalam pekabaran Injil. Toh, zaman Musa tata cara kurban pun mirip dengan cara Kristen saat ini, hanya beda dulu pakai hewan sekarang pakai uang atau apapun yang berguna bagi penginjilan. Kristen tidak ada hari raya Kurban karena setiap hari harus "berkurban", belum lagi Yesus pernah mengatakan DIA berada di antara orang sakit, orang miskin, gelandangan, orang-orang terpenjara dan orang-orang yang terpinggirkan. Jadi tambah besar lagi tanggung jawab orang Kristen untuk berkurban (waktu, tempat, materi dan lain-lain) Itu bahkan tidak dihitung sebagai perbuatan baik yang menyelamatkan kita dari api neraka melainkan bentuk ucapan syukur orang Kristen karena telah diselamatkan (enak kagak, capek iya)

Tidak menutup Aurat bagi para perempuan
Kembali lagi ke pernyataan Yesus tentang apa yang keluar dari mulut (perbendaharaan hati) yang menajiskan manusia. Penampilan tidaklah penting melainkan pikiran, perkataan dan perbuatan itulah yang penting dalam menutup "aurat" wanita. 
Soal berpakaian saat beribadah ya saya juga sering terganggu jika ada orang yang memakai pakaian semi transparan ketika pergi ke gereja, berpakaian layaknya hendak berpesta dan bukan beribadah. Tetapi rasa terganggu saya membuktikan bahwa saya tidak menaruh fokus dalam ibadah karena masih memikirkan cara berpakaian orang lain. 


Seperti Adam dan Hawa yang diberikan kebebasan oleh Allah dalam mengatur taman Eden, begitu pula manusia hari ini yang diberikan kebebasan untuk beriman atau tidak. Jika Allah adalah Tuhan yang otoriter maka seharusnya Adam & Hawa "dipaksa" untuk patuh, tetapi Allah memberikan pilihan, bahkan tidak menempatkan makhluk sorgawi dalam menjaga "Buah Terlarang".
Anda tahu mengapa manusia merupakan makhluk ciptaan yang spesial, bahkan iblis pun iri? Manusia diberikan kebebasan untuk memilih, jika dia jatuh maka ada pilihan baginya untuk bangun dan kembali bersatu dengan Allah, sedangkan Malaikat tak ada pilihan untuk kembali bersatu dengan Allah setelah jatuh.


Setelah Anda membaca tulisan di atas, bisakah anda bayangkan seberapa beratnya menjadi orang Kristen? Sedikit-sedikit berdosa. Hanya berpikir untuk memiliki suami atau istri orang saja? dosa! berpikir porno? dosa! memaki orang lain dalam pikiran? dosa! Baru punya niat korupsi? Dosa! (Malah dosanya sama dengan dosa saat kita mewujudkan/melakukannya)
Bayangkan jika sampai orang Kristen masih tetap menggunakan hukum Taurat secara keseluruhan? Bisa-bisa tidak keluar rumah lagi karena takut dosa
Orang Kristen diuji dengan semua kebebasan yang mereka miliki. Mampukah mereka beriman kepada Tuhan ketika Tuhan memberikan mereka sebuah kemerdekaan (dari hukuman dosa)?  Segala kebebasan yang orang Kristen dapatkan pada akhirnya harus dipertanggungjawabkan tetapi sebelum itu orang Kristen harus merenungi seberapa sering pikiran mereka berdosa (alih-alih perbuatan mereka🤣)

Jadi masih mau bilang jadi orang Kristen itu gampang?

Comments

Popular posts from this blog

Konsentrasi Komunikasi Antar Budaya, ada?

Komunikasi Lintas/Antarbudaya (Cross Cultural Communication) tidak banyak yang tahu tentang konsentrasi ini selain mahasiswa Jurusan ilmu komunikasi, Universitas Nusa Cendana (Undana).   Ya, memang di Kupang ada dua jurusan ilmu komunikasi, satunya di Undana dan lainnya di universitas Widya Mandira (Unwira). Untuk wilayah Nusa Tenggara Timur, Ilmu komunikasi lebih banyak dikenal melalui konsentrasi Jurnalistik dan Hubungan Masyarakat, maka tidak mengherankan ketika mencari kerja anak KAB (sebutan untuk mahasiswa konsentrasi antarbudaya) sering ditanya-tanya tentang  konsentrasinya oleh para pencari tenaga kerja. Pernah saya ditanyai tentang konsentrasi antarbudaya, belum sempat saya jawab, sudah bergulir saja kalimat “ Oh… jadi nanti kalian belajar bahasa daerah dari berbagai daerah di NTT? ” atau “ Bahasa daerah apa yang sudah kalian kuasai? ”   (pertanyaan ke-2 itu yang paling menjengkelkan).  Alih-alih paham, justru konsentrasi Komunikasi Antarbudaya disalah artikan kajia

Tak Ada Makan Siang Gratis Dalam Mencapai Kemajuan Negara

  Sumber : Kemeperkraf Indonesia        Beberapa waktu yang lalu saya mengerjakan sebuah tugas ujian akhir semester, ada pertanyaan yang menarik tentang relasi konsep kepemimpinan otoriter dan kemajuan suatu negara. Diambilah contoh Singapura, Korea Selatan dan Taiwan sebagai negara pembanding untuk membuktikan kepemimpinan otoriter turut serta dalam kemajuan suatu negara. Di Indonesia, mungkin diambil contoh pada masa orde baru, di mana Indonesia seketika berubah dari negara miskin menjadi negara yang memiliki power di Asia bahkan dijuluki sebagai Macan Asia di bawah kepemimpinan otoriter.      Jika dilihat secara umum, memang ada benarnya karena perencanaan dan pengawasan yang lebih terpusat. Sistem otoriter membuat segala keputusan dapat diambil dengan cepat tanpa harus membuang waktu dan uang hanya untuk duduk berdiskusi di dalam parlemen. Jika dicari kesamaan dari Singapura, Korea Selatan dan Taiwan, mereka memang berubah menjadi negara maju terkhususnya dalam bidang ekonomi setel

Darurat Dialektika dan Drakor

Seorang teman menyarankan saya untuk menonton Video tanya jawab Rocky Gerung dengan anak-anak muda perihal dinamika politik yang dibalut atau dibenarkan melalui pertanyaan-pertanyaan di dunia teknologi yang bagi saya tidak terlalu menarik. Dari kalimat “Lu kan suka sejarah” membuat saya tertantang mengingat Rocky Gerung pernah menemui moment “diam” sejenak saat pernyataannya disanggah oleh Sujiwo Tejo mengenai kekayaan kosakata bahasa Indonesia. Sejarah... Apa yang saya temukan selain ide tentang masa depan Demokrasi Indonesia, kemanusiaan dan sebagainya dengan melalui sudut pandang Filsuf Yunani. “ Rocky Gerung : Alasan Kita Darurat Dialektika” Sebuah judul yang menghantarkan ingatan saya ketika masih berstatus mahasiswa, ada seorang dosen mata kuliah kewirausahaan yang tersinggung saat teman saya mempertanyakan materi kuliah yang tak sesuai dengan kenyataan yang dia temui ketika berdagang bersama orang tuanya. Pertanyaan itu akhirnya membuat teman saya mendapatkan nilai D karena dian