Monday, May 26, 2014

BERBALIK MELIHATMU



BERBALIK MELIHATMU

Waktu bagaikan aliran sungai
Yang tak pernah kembali pada mata airnya
Yang terus mengalir hingga bersatu dalam lautan
Batu pun tak akan mampu menahannya

Guratan-guratan ini membuktikannya
Kekuatan waktu yang begitu kuat
Mungkin dapat tersembunyi oleh kemajuan zaman
Namun, tak dapat menahannya lebih lama

Entah sudah berapa lama
Setelah aku hilang dan kembali
Semuanya berubah sepertinya arusnya
Kau tak ada lagi di sini menungguku

Memori lama ini terbuka begitu saja
Dan ku ingat masa mudaku bersamamu
Penuh dengan semangat akan cita-cita
Cita-cita yang berakhir dengan cinta

Cinta ini pun tumbuh menjadi egois
Lalu terhenti oleh pengorbananmu sendiri
Maafkan aku yang meninggalkanmu dalam kesendirian
Aku yang tak bisa melepaskanmu dari beban itu

Kini aku hanya menunggumu
Datang dan mengatakan “sudah lama tak bertemu”
Memelukku seperti dulu
Dan bersama di dalam kehidupan berikutnya

Sunday, May 11, 2014

PENGAGUM JAUH

 PENGAGUM JAUH

Biarkan aku menari dalam bahagiaku
Mendengarkan alunan melodi indah
Saatku membayangkanmu
Lalu menulisnya dalam secarik kertas

Memeluk bayangmu dalam angan
Melihatmu dalam mimpi
Merangkai sebuah kata untuk menyapamu
Mengatur langkah agar tetap berdiri di dekatmu

Berpura-pura juga tak mungkin
Ketika ada orang lain yang mengetahuinya
Lalu berpikir lagi dan lagi
Tentang cara mendapatkanmu

Monday, May 5, 2014

SOEKARNO



SOEKARNO KAMI
 

Mungkin aku baru lahir setelah lama kau pergi
Aku belum pernah melihat kau secara langsung
Tapi pidatomu membakar nasionalismeku

Kau membuat aku mencintai bangsa ini karena semangatmu
Kau memberikanku alasan untuk bangga menjadi pemuda-pemudi Indonesia

Kau akan melakukan apapun agar negara ini tidak dihina negara lain
Asalkan ada merah putih di dadamu kau tidak gentar dengan bangsa manapun

Kami malu padamu
Kami hanya bisa berdiam diri saat kami dihina
Kami tidak mampu berbangga padamu karena tak seberani dirimu

Maaf kami hanya membuatmu kecewa...
Tetapi biarkanlah kami berjanji satu hal padamu,
Tak akan ada lagi anak-anakmu yang menangis di negri orang

Semangati kami bung!
Ajar kami sekali lagi agar berani mempertahankan harga diri ini
Soekarno kami yang berani!

Ketika Kekayaan Alam Menjadi Kutukan bagi Pendidikan

Pernahkah kamu memperhatikan fenomena yang tampak paradoksal yang mana daerah-daerah kaya akan sumber daya alam justru cenderung memiliki ti...