Skip to main content

Posts

Mencari Jalan Raja-Filsuf di antara Keris Majapahit dan Kalam Sriwijaya

Pencarian jati diri merupakan proses yang tidak pernah usai dalam kehidupan suatu bangsa. Indonesia, sebagai negara yang lahir dari rahim sejarah panjang Nusantara, senantiasa mengalami proses dialektis dalam pembentukan identitasnya. Narasi kebesaran masa lalu, terutama warisan kerajaan-kerajaan besar seperti Majapahit dan Sriwijaya, acapkali dijadikan landasan legitimasi dan inspirasi bagi pembentukan citra diri bangsa. Namun, ketika kita mencoba mengaitkan cita-cita negara modern dengan warisan tersebut, muncul pertanyaan mendasar: sudahkah kita merefleksikan dengan tepat nilai-nilai apa yang sesungguhnya ingin kita angkat dari masa lalu tersebut? Dalam diskursus politik kontemporer, terselip kerinduan akan sosok pemimpin ideal yang mampu membawa bangsa ke arah kemajuan. Konsep Raja-Filsuf (Philosopher King) yang diperkenalkan Plato dalam "Republik" sering menjadi idealisme yang didambakan dengan pemimpin yang memiliki kebijaksanaan filosofis dan kapasitas intelektual ting...
Recent posts

Perempuan di Dalam Evolusi Peran

Transformasi peran perempuan dalam masyarakat sepanjang lintas sejarah merupakan salah satu perubahan sosial yang paling signifikan dalam peradaban manusia. Pandangan bahwa perempuan seharusnya terbatas pada peran domestik dan tidak boleh bekerja di ranah publik telah mengalami pergeseran makna yang fundamental. Sebagaimana yang telah disinggung, pada masa lampau kondisi kehidupan dan keterbatasan fasilitas penunjang memang menjadi faktor yang membatasi mobilitas perempuan. Zaman dahulu, ketika berburu menjadi sarana utama memperoleh makanan, perempuan memang jarang dilibatkan karena berbagai keterbatasan fisik dan biologis, termasuk menstruasi yang dapat mempengaruhi kemampuan berburu jarak jauh. Namun seiring perkembangan zaman, teknologi, dan fasilitas pendukung yang semakin memadai, batasan-batasan tersebut kini telah jauh berkurang, bahkan sebagian besar telah teratasi. Peradaban manusia telah bergerak maju dengan laju yang pesat. Dalam konteks evolusi peran gender, kita menyaksik...

Kompleksitas Pertahanan Indonesia sebagai Negara Kepulauan

  Kepulauan Indonesia, dengan karakteristik geografis yang unik dan kompleks, menghadapi tantangan geopolitik yang semakin dinamis di era kontemporer. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, dengan wilayah laut yang mencakup lebih dari 70 persen total area, Indonesia memikul tanggung jawab besar dalam menjaga kedaulatan dan keamanan nasionalnya. Lanskap geopolitik global yang terus berubah, ditandai dengan persaingan kekuatan besar, ketegangan di Laut China Selatan, dan ancaman keamanan non-tradisional, menuntut strategi pertahanan yang komprehensif dan adaptif. Kompleksitas Geopolitik dan Posisi Strategis Indonesia Posisi geografis Indonesia yang terletak di antara dua samudra dan dua benua menciptakan signifikansi strategis yang tak tertandingi. Wilayah perairan yang luas membentang dari Samudra Hindia hingga Samudra Pasifik, menghubungkan jalur perdagangan internasional yang krusial. Hal ini sekaligus menjadi berkah dan tantangan bagi pertahanan nasional. Profesor Emil Sal...

Revolusi Lumbung Menuju Ketahanan Pangan

Pernahkah Anda bertanya mengapa masyarakat Indonesia begitu bergantung pada nasi sebagai makanan pokok? Padahal, jika kita melihat sejarah kuliner nusantara, nenek moyang kita telah mengenal beragam sumber karbohidrat seperti sagu, jagung, umbi-umbian, dan berbagai pangan lokal lainnya. Artikel ini akan mengajak Anda menelusuri pentingnya diversifikasi pangan sebagai fondasi ketahanan pangan Indonesia berdasarkan perspektif geografis, ekonomi, dan manajemen logistik. Keragaman Geografis Indonesia yang Belum Dimaksimalkan Indonesia terbentang dari Sabang hingga Merauke dengan 17.504 pulau yang dihuni oleh beragam suku dan budaya. Keragaman ini ternyata sejalan dengan keragaman ekosistem, tanah, dan iklim yang berbeda-beda. Menurut Prof. Dr. Ir. Anas Miftah Fauzi, ahli pangan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), "Indonesia memiliki kekayaan hayati yang luar biasa, dengan lebih dari 77 jenis sumber karbohidrat, 75 jenis sumber lemak, 26 jenis kacang-kacangan, 389 jenis buah-buahan, 2...

Sabda Plato dan Fenomena Penempatan Anggota TNI-POLRI dalam Jabatan Sipil

Konsep pembagian kelas masyarakat menurut filsuf Yunani kuno, Plato, dalam karyanya "The Republic" memberikan perspektif menarik untuk memahami fenomena penempatan anggota TNI-Polri aktif dalam jabatan sipil di Indonesia. Bagaimana pemikiran yang ditulis lebih dari 2.400 tahun lalu ini dapat membantu kita menganalisis praktik dwifungsi ABRI dan dampaknya pada demokrasi modern? Mari kita telaah lebih dalam menggunakan pendekatan filosofis, historis, dan sosiologis untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang fenomena ini. Dalam magnum opus-nya "The Republic", Plato menguraikan visinya tentang negara ideal melalui dialog antara Socrates dengan para pemikir lainnya. Salah satu aspek paling fundamental dari pemikiran Plato adalah konsepnya tentang pembagian masyarakat menjadi tiga kelas utama, masing-masing dengan peran dan tanggung jawab yang terdefinisi dengan jelas: Philosophers-Kings (Raja-Filsuf) Raja-Filsuf dalam konsepsi Plato bukanlah penguasa biasa. Me...